Guru merupakan profesi yang memiliki peran yang amat penting dalam peningkatan kualitas pendidikan dan sebagai sumber informasi bagi peserta didik. Hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari diri peserta didik dan faktor faktor lingkungan. Faktor kemampuan peserta didik besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai (Sudjana, 2019). Hasil belajar yang diperoleh peserta didik sangat berbanding lurus dengan kualitas pembelajaran, artinya bahwa semakin baik kualitas pembelajaran maka semakin baik hasil belajar yang diperoleh (Kusuma, 2021)
Pada dasarnya tujuan dari pembelajaran muatan pelajaran IPA di SD Negeri 2 Temon Kecamatan Brati adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal peserta didik untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai metode pembelajaran harus senantiasa ditingkatkan. Ketidaktepatan guru dalam menentukan metode dalam pembelajaran IPA, akan menyebabkan kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran IPA.
Dalam rangka meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik, perlu dikembangkan metode-metode pembelajaran inovatif yang dapat mendorong peserta didik untuk aktif belajar, meningkatkan motivasi belajar peserta didik, yang berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang menarik, variatif, dan inovatif sehingga peserta didik akan termotivasi untuk belajar. Salah satu metode pembelajaran yang menarik dan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik adalah metode snowball throwing. Metode snowball throwing diterapkan dengan menggunakan penekanan latihan soal yang dikerjakan secara berkelompok dan dirangkai dalam permainan bola-bola kertas agar lebih menarik bagi peserta didik. Snowball throwing merupakan model pembelajaran yang membagi murid dalam beberapa kelompok.
Snowball throwing merupakan metode pembelajaran yang menggunakan bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran di antara sesama anggota kelompok (Isjoni, 2010). Pertanyaan dibuat oleh peserta didik bersumber pada materi yang diajarkan dengan tujuan merangsang siswa mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pembelajaran. Disamping membuat pertanyaan, peserta didik juga dilatih untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik (McCarten, 2007; Hiebert & Kamil, 2005). Metode snowball throwing mengajak peserta didik untuk lebih aktif dalam belajar. Sesuai dengan tahap perkembangannya, pada usia ini anak lebih aktif dalam mengembangkan kemampuan psikomotoriknya lebih dari usia-usia yang lain.
Snowball throwing bertujuan untuk melatih peserta didik agar tidak takut dalam memberikan pertanyaan kepada peserta didik lain dengan bentuk menyerupai bola yang terbuat dari kertas dan menyampakan pesan atau pertanyaan tersebut kepada sesama anggota kelompok (Azzahrah, dkk, 2016). Pada prinsipnya, pembelajaran snowball throwing melibatkan peran aktif peserta didik dalam kelompok belajar.
Model snowball throwing merupakan salah satu variasi atau tipe dari pembelajaran kooperatif yang mengadopsi permainan fisik yaitu menggunakan kertas yang dibentuk menyerupai bola kemudian secara bergiliran dilemparkan kepada sesama anggota kelompok untuk menjawab pertanyaan. Melalui model snowball throwing ini suasana kelas yang dinamis dapat terbentuk dan mampu memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik untuk mengembangkan keterampilan dalam menyimpulkan suatu informasi dalam konteks nyata dan keadaan yang kompleks (Dewi, dkk, 2017).
Pembelajaran snowball throwing yang dilaksanakan di SD Negeri 2 Temon Kecamatan Brati ini mampu menciptakan iklim atau suasana pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan motivasi peserta didik. Melalui pembelajaran snowball throwing, peserta didik mampu meningkatkan pemahaman terkait konsep-konsep dasar dan ide-ide melalui adanya pemberian informasi pengetahuan yang dilakukan oleh peserta didik.
Oleh
BAYU TEGUH CAHYONO, S.Pd.SD
Guru Kelas SD Negeri 2 Temon
Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan