28.8 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Sambut Grebeg Besar, Bupati Lakukan Pisowanan ke Kasepuhan Kadilangu

JATENGPOS.CO.ID,  DEMAK – Menyambut kegiatan ritual grebeg besar dan penjamasan pusaka Sunan Kalijaga, kemarin Bupati Demak Hj Estianah  bersama Forkopimda melakukan pisowanan ke dalem kasepuhan ahli waris Keluarga Besar Ahli Waris Sunan Kalijaga di Kadilangu Demak. Bupati beserta rombongan langsung disambut oleh ahli waris Raden Rahmad dan keluarga besar lainnya.

Dalam kesempatan itu Bupati yang juga didampingi Wakil Bupati KH Ali Makhsun mengutarakan bahwa mereka bermaksud untuk bersilaturahim dan “kulo nuwun” serta mohon doa restu kepada Kasepuhan Kadilangu bahwa dalam waktu dekat kita akan punya “gawe” dalam memperingati Hari Raya Idhul Adha 1443 H.

“Bahwa sesuai dengan adat kebiasaan turun temurun dan budaya warga Demak maka akan digelar serangkaian kegiatan Grebeg Besar, yang jelas kita berusaha untuk menguri-nguri kebudayaan,” ujar Bupati.

“Sebagaimana kita ketahui, kegiatan-kegiatan tersebut adalah rangkaian upacara tradisional yang mempunyai nilai ritual keagamaan bagi warga masyarakat Kabupaten Demak,” imbuhnya.

Ditambahkan oleh Bupati bahwa tujuan kegiatan sowan dan bersilaturahmi ini yang pertama untuk mempererat persaudaraan dan kekeluargaan, serta hubungan baik Pemerintah Kabupaten Demak dengan Kasepuhan Kadilangu.

“Pisowanan pada hari ini juga merupakan wujud guyub dan rukun seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kabupaten Demak. Mudah-mudahan tradisi ini akan tetap melekat dan menjadi bagian dari pelestarian kearifan budaya local,” jelasnya.

Baca juga:  Bupati Demak Eistianah Terima Penghargaan Sebagai Penggerak Pemasaran UMKM

Lebih lanjut bupati juga menjelaskan bahwa diketahui bersama bahwa kegiatan grebeg besar memiliki arti penting bagi Kabupaten Demak. Selain sebagai ikon pariwisata, grebeg besar merupakan suatu kebanggan bagi Masyarakat Demak yang harus kita uri-uri. Apabila di Keraton Solo dan Yogyakarta menyelenggarakan grebeg Maulid dan grebeg Syawal, kita di Kabupaten Demak memiliki grebeg besar yang sangat bersejarah.

“Kita patut bersyukur dan bangga, terlebih nilai historis Kabupaten Demak yang dahulu dikenal sebagai Kerajaan Bintoro, dan merupakan tempat penyebaran Agama Islam pertama di Pulau Jawa. Sehingga Demak memiliki magnet yang sangat kuat bagi para wisatawan. Oleh karena itu, mari kita lestarikan tradisi ini dan kita tingkatkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Demak,” terang bupati lebih lanjut.

“Besar harapan saya bahwa kegiatan grebeg besar tahun ini dapat berlangsung dengan meriah, namun penuh hikmah. Mengingat sudah 2 tahun kita tidak dapat merayakannya akibat pandemi Covid-19. Untuk itu, saya juga mohon dukungan, kerjasama dan sinergitas seluruh pihak untuk menyukseskan kegiatan ini,” ujar Bupati yang juga seorang dokter ini.

Baca juga:  Pemprov Jateng Kirim 22 Peserta, Siapkan Bonus untuk Juara STQH Nasional

Untuk itu atas nama Pemkab Demak bupati memohon dukungan seluruh keluarga besar ahli waris Sunan kalijaga untuk bersama-sama menyukseskan program-program pembangunan Pemerintah Kabupaten Demak. Yang terutama adalah pembangunan kepariwisataan yang selama 2 tahun ini mengalami penurunan sangat drastis disebabkan oleh pandemi

Mudah-mudahan upaya ini dapat mengangkat kembali kepariwisataan Kabupaten Demak sehingga dapat membawa kesejahteraan masyarakat.

“Semoga rangkaian Grebeg Besar nantinya juga dapat berjalan dengan lancar, aman, tertib dan hikmat. Harapannya akan banyak tamu dari luar Demak yang berkunjung sebagai wisatawan di Kabupaten Demak. Oleh karena itu, saya juga berharap kita semua dan seluruh warga masyarakat Kabupaten Demak dapat menjadi tuan rumah yang baik, ramah dan welcome terhadap wisatawan lokal maupun asing. Hal ini dapat dilakukan dengan turut menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.  InsyaAllah apabila hal ini kita lakukan, maka wisatawan akan semakin tertarik dan merasa nyaman berkunjung di Demak,” pungkasnya.

Sementara itu pihak ahli waris juga sangat menyambut baik kedatangan rombongan, mereka sangat mendukung kegiatan tersebut karena memang sudah dua tahun vakum. (*)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya