JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Sedikitnya 12 rumah kos- kosan yang ada di lingkungan Kelurahan Kroyo, Karangmalang, Sragen diawasi. Pengawasan penuh itu untuk antisipasi penyalahgunaan kos- kosan jadi tempat asusila. Menyusul penggrebekan rumah kos yang jadi ajang prostitusi terselubung dengan menangkap 12 pasangan kumpul kebo di Kroyo.
Kepala lingkungan (Kaling) III Kroyo Suparmin menjelaskan, saat ini di wilayah kelurahan Kroyo memang ada 12 kos baik untuk keluarga, karyawan maupun para pelajar. Untuk mereka yang berkeluarga harus menunjukkan identitas KTP dan surat nikah. Lantas untuk pelajar kartu siswa dan karyawan KTP.
“Bagi yang identitasnya tidak jelas untuk ditolak. Begitu bila mereka yang sekiranya orang nakal juga jangan diterima. Karena dengan menerim orang kos secara asal rawan disalah gunakan,” papar Suparmin.
Menurut Suparmin, sebenarnya rumah kos yang ada selama ini dijaga langsung pemiliknya. Kebetulan yang sempat terkena razia, memang pemilik kos tidak tinggal ditempat tersebut.
“Tapi sejak digrebek, kos itu langsung ditutup pemiliknya. Sedang untuk antisipasi hak serupa semua pihak juga telah diminta ikut mengawasi aktivitas kos dilingkungan mereka,” ucap Suparmin.
Diketahui sebelumnya, Jajaran Polres Sragen menggerebek kos yang diduga menjadi tempat prostitusi terselubung. Dari penggerebekan itu 12 pasangan mesum dirazia. (ars)
