spot_img
28 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

JATENG POS, ALFAMART, LAZIZ JATENG BANTU PONDOK ODGJ KEBANJIRAN

JATENGPOS.CO.ID,  DEMAK – Banjir yang melanda kota Semarang malam tahun baru lalu juga menghantam Pondok Pesantren ODGJ (orang dalam gang jiwa),  di pondok Loro Jiwo Nurussalam, Jln Kalisari, Dusun Ngepreh, Desa Sayung Kec Sayung, Kab Demak.

Bahkan hingga 4 Januari 2023, pondok tempat “nyantri” 100 ODGJ itu masih terendam setinggi lutut. Para penghuni yang menjalani terapi penyembuhan diungsikan ke tempat yang lebih tinggi.

Mereka butuh bantuan sembako, pakaian bekas, obat-obatan dan lainya.

Melihat kondisi ini, Harian Jateng Pos kerjasama Alfamart dan LAZIZ JATENG mengirim bantuan langsung ke lokasi, Rabo, 4 Januari.

Kedatangan sekaligus membawa bantuan baju layak pakai, sembako, dan uang. Sedikitnya tiga mobil pakain bekas dan sembako diantar ke pondok. Karena lokasi masih terendam, logistik harus diangkut perahu batang pisang untuk sampai ke dalam.

Bu Nyai Hj. Siti Maysaroh, pimpinan pondok Loro Jiwo yang menerima langsung bantuan tersebut merasa sangat senang. Ini adalah bantuan pertama kali sejak banjir.

“Saya ya heran, sejak banjir sampai empat hari ini belum ada yang membantu kami. Kondisi banjir hanya dilihat saja oleh orang luar,”katanya.

Padahal para penghuni kondisinya memprihatinkan. Sebagain sakit, diare, lemas dll.  Mereka sebagian diungsikan ruang kelas TK milik pondok yang posisinya lebih tinggi. Untuk santri laki-laki masih berada di asrama karena ada lantai yang tidak tergenang.

Menurutnya ada sekitar 100 pasien Loro Jiwo yang mereka bina selama ini. Mereka ditempatkan di kamar-kamar atau asrama layaknya pondok pesantren.

“Ada 60 an pasien laki-laki dan sisanya perempuan yang ditempatkan secara terpisah,”imbuhnya.

Baca juga:  Pertama Sepanjang Sejarah, Wali Kota Semarang Apresiasi Petugas Lapangan yang Tidak Libur saat Lebaran

Mereka butuh banyak pakain karena sekali pakai terkadang dibuang. Makanya jika ada yang punya pakain bekas masih layak pakai pihaknya dengan senang hati akan menerima. Pondok juga butuh bantuan sembako. Selain untuk orang-orang gannguan jiwa, juga untuk operasional para pengasuh..

“Dengan jumlah penghuni yang banyak, kami yang mendesak ini butuh banyak sembako. Mereka semua makan sehari tiga kali, kekuatan kami hanya terbatas. Mereka memang membayar, tetapi sudah habis untuk para pengajar dan pembina,”katanya.

Apa yang dilakukan hingga sekarang menurut Bu Nyai karena amanah alhmarhum Abah Yai Nurfhayoni Zein sebagai pendiri.

“Beliau berpesan supaya pondok Nurussalam Loro Jiwo ini tetap dilestarikan untuk menolong orang-orang gangguan mental yang harus disembuhkan. Maka kami bersama pengurus tetap berjuang untuk meneruskan wasiat beliau,”imbuhnya.

Menurut Bu Nyai, pasien gangguan jiwa ini direhabilitasi untuk disembuhkan dari penyakit jiwa. Selama pengasuhan disembuhkan dengan metode doa dan terapi. Setiap hari di bacakan doa-doa ayat Alquran. Juga diterapi dengan pijat pada syaraf-syaraf tertentu. Selain itu setiap minggu sekali dibangunkan tengah malam untuk diterapi dengan tumbukan daun waru.

“Tumbukan daun waru tersebut ditaruh di kepalanya supaya dingin untuk beberapa saat. Setelah itu diperas lalu airnya diminumkan. Setelah itu mereka dimandikan ditengah malam untuk mnyejukan syaraf-syaraf di tubuhhya,”tambah Bu Nyai.

Dengan metode itu, umumnya ada perubahan sikap setelah tiga bulan. Yang semula suka marah-marah menjadi lembut. Mudah diatur untuk diajak belajar sholat dan berdoa.

Baca juga:  Advokat di Semarang Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus SARA

Mereka yang masuk pondok Loro Jiwo, umumnya gangguan jiwa akibat beberapa hal. Ada yang karena tekanan ekonomi, tekanan batin akibat retaknya suami-istri, gagal percintaan, masalah depresi karena tidak kuat menerima kenyataan, karena bawaan, hingga gagal menjadi pejabat.

“Bahkan di sini ada yang mantan Kades yang sedang kita sembuhkan. Dulu bahkan ada yang gagal nyaleg juga masuk ke sini, tapi sudah sembuh,”tambah Bu Nyai.

Ibarat orang mondok, di pondok Loro Jiwo juga ada biayanya. Masuk pertama Rp 2 juta, biaya per bulan Rp 1 juta untuk makan sehari tiga kali. Mereka datang ke panti rehabilitasi dipondokkan oleh keluarganya. Sehingga setiap keluarga juga akan menjenguknya.

Haidar, bersama tim LAZIZ JATENG yang mengantar bantuan berharap apa yang diberikan bisa bermanfaat. Sebagai lembaga amil zakat infaq dan sedekah, LAZIZ JATENG memang konsen dengan para pihak yang butuh bantuan. Ini adalah bantuan kedua kalinya.

“Termasuk kepada pondok Loro Jiwo yang membina orang-orang gangguan mental. Ketika mendengar disini kebanjiran, kami segera bergerak untuk menggalang donasi kepada orang-orang baik. Alhamdulilah hasilnya sudah kami distribusi semua ke sini,”jelasnya.

Tim Laziz Jateng dan Jateng Pos harus menerjang banjir untuk bisa masuk lokasi pondok. Sambil memanggul sembako, tim menyusuri air setinggi lutut orang dewasa.

Hasto Ariono   mengucapkan terimakasih kepada Alfamart yang membantu program donasi pondok Loro Jiwo ini. Ada 20 an paket sembako Alfamart yang dikirim ke lokasi. Jateng Pos sendiri mengirim baju layak pakai dan sejumlah uang. (has/jan)

spot_img

TERKINI