spot_img
27.7 C
Semarang
Jumat, 27 Juni 2025
spot_img

Dinamika NU di Karanganyar, NU Semakin Jadi Magnet Banyak Tokoh

JATENGPOS.CO.ID, KARANGANYAR – Kemeriahan resepsi satu abad Nahdlatul Ulama (NU) terlihat saat apel 10.000 kader Karanganyar di Stadion 45, Minggu (19/3/2023). Kesenian reog Ponorogo, Barongsai dan band humor Timlo turut menghibur peserta.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono dan Wabup Rober Christanto serta jajarannya dan Ketua DPRD, Bagus Selo, dan Forkopimda hadir langsung membuka acara bertajuk Merawat Jagad Membangun Peradaban itu.

“Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada kader NU atas peran aktifnya. Semua kader memberikan kesejukan dalam kemajuan masyarakat di Karanganyar, dan mudah – mudahan kebersamaan, serta peran aktif semua kader memberikan kesejahteraan bagi Karanganyar,” kata Bupati Juliyatmono dalam sambutannya.

Selain penuh dengan doorprize, sejumlah tokoh dari berbagai kalangan juga terlihat hadir. Ilyas Akbar Almadani yang juga Ketua Golkar Karanganyar mewakili penghargaan kakeknya yang berjasa terhadap NU Karanganyar.

“Maturnuwun PCNU Karanganyar Kiai Nuril Huda dan jajaran pengurus memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Alm. KH. Adli Soebandono (Aktivis dan Tokoh perjuangan NU di era-70, dan Bu Nyai Musfirotun Ketua Muslimat pada saat itu) mewakili simbah saya dan juga Almarhum KH. Ahmad Hudaya sebagai Ketua Nahdlatul Ulama dan Rois Amm, yang diwakili adik beliau Rohmatul Muyasaroh (Pakdhe saya). Semoga perjuangan sesepuh dan kita semua mendapat ridho Allah SWT. Aamiin,” ucap Ilyas yang juga Ketua Syeckher Mania Karanganyar itu.

Saat acara orasi kebangsaan bersama Gus Muwafiq, dua anggota DPR RI Dapil Jateng IV dari Partai PKB dan PDIP nampak duduk berdampingan, yakni Luluk Nur Hamidah dan Paryono.

Sebagai keder NU yang berkiprah di politik, Paryono mengapresiasi NU Karanganyar di puncak acara satu abad NU dengan Apel 10.000 kader karena tetap menjadikan NU sebagai rumah untuk semua. Bukan hanya untuk kader NU tapi semua merasakan manfaatnya.

Dua anggota DPR RI duduk berdampingan, Luluk Nur Hamidah dan Paryono saat orasi kebangsaan Gus Muwafiq.

Jelang tahun politik 2024, Paryono yakin, khususnya NU di Karanganyar mampu menghadapi dengan baik. Sudah sejak dulu, garis politik NU itu adalah politik kebangsaan. Sebagai garda terdepan pengawal pancasila, perawat kebhinekaan, dan penjaga NKRI.

Apalagi dalam acara apel siaga 10.000 kader NU ini luar biasa. Penghargaan kepada para pendahulu dan orang-orang yang berjasa terhadap NU tetap dilestarikan. Dan momentum istimewa ini juga melibatkan UMKM Karanganyar, sehingga turut merasakan berkahnya.

“NU kan melibatkan sekitar 110 UMKM Karanganyar. Saya cek dagangan banyak yang habis. Sampai bolak balik ambil lagi. Ini artinya NU bermanfaat, roda ekonomi masyarakat meningkat, ini membuktikan NU jadi garda terdepan penjaga pancasila, bangsa dan negara. Harapan saya untuk NU Karanganyar, semoga semakin banyak memberikan manfaat,” tandasnya.

Sementara, kader NU yang juga Ketua PKB Karanganyar, Sulaiman Rasjid menjelaskan, dalam acara satu abad NU ini, pihaknya berusaha memberikan dukungan maksimal. Pihaknya memberikan banyak doorprize di antaranya, satu tiket umroh dan sebuah mobil ambulan dari Luluk Nur Hamidah selaku kader NU yang jadi DPR RI untuk NU Karanganyar.

“Menyongsong abad ke 2 NU, semoga NU semakin maju dan berkembang serta lebih bermanfaat bagi nusa bangsa dan negara. Untuk PKB, semoga selalu berkhidmat terhadap NU dan berjuang demi nusa dan bangsa,” harapnya.

Menurut Ketua NU Karanganyar, Kiai Nuril Huda, kesuksesan acara satu abad NU di Karanganyar yang meriah ini tak lepas dari dukungan banyak pihak. NU sendiri memiliki kader yang berkiprah di ranah yang beragam, juga lintas Partai. Ada yang di Partai Golkar, PDIP, PKB dan lain sebagainya.

“Itu tidak masalah. Kader dari partai mana pun tak akan menggangu. Yang penting jangan lupa berkhidmat pada NU,” tandasnya. (BIZ/yas).

spot_img

TERKINI