Anak usia dini memiliki karakteristik yang bermacam-macam seperti lincah, aktif, dinamis, dan selalu ingin tahu, mereka juga peniru yang hebat. Seiring berjalannya waktu anak taman kanak-kanak merupakan masa pra operasional dimana pada tahap ini anak-anak mulai menyadari memahami lingkungan disekeliling mereka (Rahayu & Waluyo, 2015), pada usia ini disebut masa emas pertumbuhan anak. Pada masa tersebut orang tua ataupun guru dapat membentuk karakter pada usia dini.
Media berasal dari bahasa latin yaitu medius, bentuk jamak dari kata media yaitu medium sebagai perantara atau alat Informasi. Media merupakan informasi rujukan yang berfungsi sebagai alat untuk mengirim informasi (Kiromi & Fauziah, 2016). Menurut Arshad, media pendidikan adalah alat elektronik atau grafik mengumpulkan, mengelola dan menyampaikan kembali informasi visual media. Media adalah sarana prasarana Infrastruktur yang membantu mengelola informasi, media juga sangat berguna untuk anak usia dini sebagai salah satu sarana prasarana penunjang kebutuhan pembelajaran anak (Pramitasari et al., 2018).
Dalam pendidikan sains menekankan kearah memberi pengalaman langsung sebagai pengalaman siswa dalam kompetensi dasar siswa untuk mengembangkan kemampuan menjelajahi pemahaman alam sekitar secara ilmiah. Manfaat sains bagi anak yaitu sebagai gambaran pengetahuan yang berhubungan erat dengan suatu gejala-gejala fakta yang dilakukan oleh anak. Amrin (Kusniati, dkk., 2017) anak dapat merencanakan penyelidikan terkait resolusi masalah. (Watini, 2019) Sains pada pendidikan anak usia dini melibatkan anak secara aktif sesuai pengembangannya sehingga hasil belajarnya yang diperoleh menjadi lebih bermakna, kegiatan tersebut diberikan kepada anak melalui kegiatan yang terarah, bermanfaat bagi anak, menyenangkan dalam kegiatan bermain, dalam rangka sebagai upaya pemahaman anak dalam dunia sekitarnya. Motorik berasal dari bahasa inggris yaitu (motor ability) artinya kemampuan gerak, motorik adalah aktifitas yang sangat penting bagi manusia, karena dengan melakukan gerakan manusia biasa mencapai apa yang diinginkannya. Menurut Hurlock dalam (Khadijah & Amalia, 2020) ialah suatu perkembangan pengendalian atas tubuh yang dilakukan oleh saraf, otot yang terkoordinasi dengan urat saraf. Lebih jelasnya Hurlock berpendapat bahwa motorik adalah suatu perkembangan dalam pengendalian tubuh yang dilakukan saraf-saraf yang saling berkoordinasi. Upaya peningkatan motorik halus tersebut dengan cara menggunakan berbagai media yang berkaitan dengan pembelajaran anak usia dini sesuai dengan tema dan tingkat pencapaian perkembangan anak di kurikulum paud (Tahel & Ginting, 2018).
Media pembelajaran untuk anak usia dini merupakan hal yang perlu dimiliki dan digunakan selama proses pembelajaran untuk anak. Permainan sains merupakan salah satu dasar pengenalan konsep dan sebagai salah satu upaya untuk membantu anak menemukan konsep dan proses tertentu dalam kehidupan. (Arifani et al., 2020). Sehingga dapat disimpulkan bahwa media permainan sains untuk memfasilitasi perkembangan motorik halus anak usia dini, kegiatan anak usia dini yang dilakukan di sekolah lebih banyak menggunakan motorik halus seperti menulis, menggambar, mewarnai, menggambil benda-benda dll. Oleh sebab itu guru harus memfasilitasi anak untuk mengembangkan motorik halusnya, cara mengembangkannya yaitu menggunakan suatu media. Media merupakan alat bantu pembelajaran anak, sehingga mempermudah guru menyampaikan pembelajaran dan mempermudah anak menerima pembelajaran. Cara pengembangan motorik halus anak usia dini salahsatunya dengan cara permainan sains, selain anak mengetahui tentang sains anak juga dapat terasah motorik halusnya
DWI PURWANI, S.Pd.AUD
TK TABITA UJUNGWATU
Kec. Donorojo Kab. Jepara