spot_img
32.1 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Jokowi Jengkel Anggaran Stunting Disunat untuk Rapat Dinas

JAKARTA. JATENGPOS.CO.ID- Presiden Joko Widodo (Jokowi )memberikan sindiran keras kepada instansi pemerintah tidak optimalnya penggunaan anggaran di instansi pemerintah jadi sorotan

Jokowi mengatakan banyak anggaran pemerintah yang ujungnya cuma dipakai untuk hal yang tidak konkret, mulai dari honor pegawai hingga perjalanan dinas.

Dia memberikan contoh ada anggaran stunting di APBD salah satu daerah. Anggarannya Rp 10 miliar, namun yang digunakan untuk membeli makanan bergizi bagi anak-anak stunting tak sampai Rp 2 miliar.

Justru anggaran stunting Rp 10 miliar itu malah digunakan untuk perjalanan dinas dan rapat. Perjalanan dinas saja sampai Rp 3 miliar sendiri, urusan rapat-rapat juga Rp 3 miliar sendiri. Jokowi pun jengkel dengan cara penganggaran seperti ini.

Baca juga:  Temuan Para Pakar Lengkapi Eksistensi Ratu Kalinyamat sebagai Fakta Sejarah

“Minggu lalu saya baru saja cek, di APBD, di Mendagri. Ada Rp 10 miliar untuk stunting. Saya cek, perjalanan dinas Rp 3 miliar, rapat-rapat Rp 3 miliar, penguatan pengembangan apa-apa bla bla bla Rp 2 miliar. Yang benar-benar beli telur itu nggak ada Rp 2 miliar. Kapan stunting mau selesai kalau caranya seperti ini,” ungkap Jokowi dalam Rakornas Wasin di Kantor BPKP, Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2023), dilansir dari detikcom.

Mestinya, kata Jokowi, dari anggaran stunting yang mencapai Rp 10 miliar itu, 80%-nya dialokasikan untuk membeli telur, ikan, daging, sayur-sayuran, dan makanan bergizi lainnya bagi anak yang stunting.

Jokowi mengungkapkan tidak optimalnya penganggaran pemerintah juga terjadi pada pengembangan UMKM. Di salah satu APBD daerah dia menemukan ada penganggaran pengembangan UMKM senilai Rp 2,5 miliar. Namun, mayoritas anggarannya digunakan untuk honor karyawan dan perjalanan dinas.

Baca juga:  Dukung Operasi Patuh Candi 2022, Polda Jateng Terjunkan 2.700 Personil

Katanya, dari total anggaran itu Rp 1,9 miliar di antaranya digunakan untuk honor dan perjalanan dinas. Anggaran yang bersisa Rp 600 juta pun masih banyak sekali penggunaannya yang menurut Jokowi tidak efektif.

“Pengembangan UMKM, di APBD ada ini nggak usah saya sebutkan kabupaten mana. Total anggarannya Rp 2,5 miliar. Rp 1,9 miliar untuk honor dan perjalanan dinas. Ke situ-situ terus udah, itu nanti sisanya yang Rp 600 juta itu nanti juga masih muter-muter aja, pemberdayaan, pengembangan, istilah yang absurd ndak konkret,” ungkap Jokowi. (dtc/muz)

spot_img

TERKINI