Bola Voli merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari masyarakat di Indonesia. Bola voli adalah “olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan, masing-masing grup memiliki enam pemain, terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing hanya memiliki dua orang pemain” (Ginanjar Atmasubrata, 2012). Meskipun berganti pergantian kurikulum materi bola voli selalu masuk dalam permainan bola besar pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah dasar. Dalam melakukan permainan tersebut diperlukan keterampilan siswa dalam menguasai teknik dasar permainan bola voli. Adapun salah satu teknik dasar yang harus dikuasai siswa dalam dalam bermain bola voli adalah servis bawah.
Servis bawah dilakukan dengan cara melambungkan bola terlebih dahulu sebelum melakukan pukulan dengan ayunan lengan dari bawah dan ditegangkan untuk mendapatkan hasil pukulan yang baik (Akhmad Olih Solihin dan Khairul Hadziq, 2010). Namun demikian pada siswa Kelas V SDN 1 Kedungleper Semester I Tahun Pelajaran 2023/2024, banyak sekali siswa yang belum mahir melakukan servis bawah bola voli. Adapun kedala yang dihadapi siswa diantaranya siswa masih takut sakit untuk melakukan servis bawah, bola yang dipukul siswa tidak melewati net, bola melaju tidak terarah. Berdasar tes awal tersebut guru mencoba menggunakan modifikasi bermaian BPS untuk meningkatkan servis bawah bola voli.
Modifikasi pembelajaran servis bawah bola voli yang dilakukan penulis yaitu menggunakan metode bermain dengan media bola plastik spons (bps). Metode Bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan (Wahjoedi, 2012). Senada dengan pernyataan tersebut Suherman (2013) berpendapat bahwa metode pembelajaran permainan berbeda dengan metode pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya harus melibatkan modifikasi atau pengembangan agar sesuai dengan prinsip DAP (Developmentally Appropriate Pactice) dan kemampuan fisik. Dengan menggunakan metode bermain guru dapat mengemas pembelajaran yang menarik dalam bentuk permainan-permainan yang menyenangkan namun disisipi dengan latihan teknik dasar servis bawah bola voli. Dengan demikian meskipun pembelajarannya dikemas dengan permainan yang menyenangkan namun diharapkan juga mampu meningkatkan kemampuan servis bawah bola voli siswa. Adapun modifikasi yang dilakukan oleh guru dalam metode bermain ini adalah dengan menggunakan media bola plastik spons. Dipilihnya media bola plastik ini sebagai pengganti bola voli yang sesungguhnya yaitu disamping harganya yang relatif murah sehingga guru bisa membeli bola dalam jumlah yang banyak sesuai kebutuhan serta sifatnya yang ringan dan tidak panas di tangan menjadi faktor pendukung guru menggunakan media ini.
Tahap awal pelaksanaan pembelajaran bola voli dengan metode bermain bps yang dilakukan oleh guru adalah siswa dibariskan berpasangan terlebih dahulu. Guru memberikan informasi permainan apa yang harus dilakukan oleh siswa beserta tujuannya. Kemudian siswa melakukan pemanasan yang mengarah kepada kegiatan inti sebelum melakukan kegiatan bermain menggunakan bola voli spons. Setelah itu siswa kemudian melakukan permainan lempar tangkap bola berpasangan dengan ayunan dari atas ke bawah. Secara bertahap guru memberikan interval jarak dari dekat sampai dengan jarak yang ditentukan. Setelah melihat aktivitas siswa, kemudian siswa diberikan tugas untuk memukul bola voli menggunakan teknik servis bawah dengan pasangannya. Agar tidak membosankan guru memberikan variasi bermain bola voli menggunakan lapangan yang sesunggunya untuk memperbanyak intensitas siswa melakukan gerakan. Intensitas siswa melakukan servis bawah menjadikan siswa percaya diri ketika mendapat giliran melakukan servis. Mengingat fokus teknik dasar yang perlu ditingkatkan adalah servis bawah bola voli siswa, sehingga guru harus berada di dekat siswa yang melakukan servis, hal tersebut dimaksudkan guru dapat membimbing siswa dalam melakukan aktivitas gerakan servis bawah.
Dengan menggunakan metode bermain bps yang dilakukan secara intensif dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bola voli. Siswa yang tadinya takut melakukan servis bawah sudah mulai berani memukul bola. Peran guru dalam memfasilitasi siswa melaksanakan servis bawah bola voli dengan benar sangat dibutuhkan siswa dalam mencapai kesempurnaan gerak yang dibutuhkan. Agar permainan menjadi menarik diharapkan guru memberikan level permainan yang meningkat disesuaikan dengan peningkatan kemampuan siswa melakukan servis bawah bola voli.
Rima Adhi Putra, S.Pd.
Guru Penjas SDN 1 Kedungleper
Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara