JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN –Pembangunan kantor kelurahan Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, diduga terdapat sejumlah penyimpangan. Pasalnya, proyek gedung dengan anggaran APBD Sragen 2023 senilai Rp.2.948.769.000 terdapat beberapa pekerjaan yang dilakukan CV. M Mandiri tidak sesuai spek.
Aktivis Topan RI Agus LD mengungkapkan, dari hasil pengecekan di lapangan terlihat pengecoran pakai batu sisa saringan pasir. Kemudian pembesian sambungan banyak yang tidak mengikat terutama besi sloof dengan besi kolom.
“Pengacian banyak yang gagal alias mengelupas. Selain itu, disaat pemlamiran acian dipaksakan. Padahal kondisi acian masih basah,” beber Agus.
Tidak hanya itu, kata Agus LD, untuk lantai kurang pemadatan tanah urug pada saat pengecoran sloof gantung pondasi. Seharusnya dipadatkan dahulu menggunakan stamper tapi kenyataan pengerjaan secara manual oleh tenaga proyek.
Melihat kondisi itu, urukan yang masih labil sangat riskan sekali bisa menyebabkan penurunan tanah lantai gedung bila tidak dipadatkan dengan maksimal.
Padahal dalam kontrak tingkat kepadatan tanah harus mencapai CBR 10 persen. Sedangkan pemadatan tanah dilakukan per layer tiap 20 cm harus dipadatkan, tapi kenyataan dilapangan langsung ditimbun penuh tanpa dipadatkan dengan stamper.
” Untuk K3 terkesan diabaikan, contohnya helm dan sepatu proyek di dalam kontrak harusnya ada sekitar 25 buah, dan terbukti pekerja proyek tidak memakai APD
“Mungkin ini kurangnya pengawasan sehingga banyak terjadi kelalaian oleh para pekerja proyek bangunan, sehingga terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan,”ungkap Agus LD.
Sementara dari pihak rekanan CV Mandiri Sugiarto saat dikonfirmasi soal sejumlah persoalan itu menjelaskan, untuk keterangan soal pekerjaan proyek untuk langsung menghubungi konsultan proyek.
“Silahkan untuk semuanya konfirmasi untuk konsultan langsung,” jelas Sugiarto melalui pesan singkatnya. (ars/rit)