JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Seorang anak dari keluarga kurang mampu asal desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo menderita kanker tulang. Kanker menjalar begitu cepat dan saat ini kondisinya semakin parah. Lantas anak tersebut trauma saat dirawat di Rumah Sakit dr. Muwardi Solo.
Anak bernama Riska Dwi Cahyani, 9, warga Ngablak, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo ini kini terbaring lemah di alas tidurnya. Kaki kanannya membengkak cukup besar dan tidak bisa bergerak. Setelah dilakukan pemeriksaan anak seorang Penjual Cilok ini didiagnosa terkena tumor tulang.
Di usianya yang masih belia, dia terpaksa menderita akibat penyakit tersebut. Putri pasangan Sukardi, 47, seorang penjual cilok dan Suparni, 47, buruh harian lepas ini didiagnosa setelah terjatuh ketika mengikuti program sekolah.
Suparni berkisah, putrinya tersebut sekitar seminggu sebelum puasa berenang di Kolam bermain saat program sekolah. Lantas dia terjatuh dan membentur cor pada bagian kakinya. Saat pertama kalinya tidak ada tanda-tanda kakinya bakal bengkak. Namun kondisinya makin parah beberapa hari kemudian. Hingga 3 bulan setelah kejadian, kaki kanannya semakin membesar dan dia tidak bisa melanjutkan sekolah
”Sudah 3 bulan ini tidak bisa masuk sekolah. Awalnya akan pulan, dia hendak mengambil kaos kaki. Saat mencari, terjatuh ke selokan dan kakinya baru terasa sakit setelah 2 minggu buat jalan sakit. Katanya kakinya sakit terjatuh di dorong teman, tapi saat terjatuh tidak ada siapa-siapa, Setelah 2 minggu itu kaki langsung bengkak dan menjadi seperti ini,” kata Suparni Senin.
Lantas pihak orang tuanya segera mencari penanganan medis di beberapa rumah sakit di Sragen maupun di Solo. Lantas mereka terkejut dinyatakan terkena penyakit Tumor tulang.
”Awalnya dikira kaki retak, minta rujukan dari pukesmas terus dibawa ke amal sehat Sragen sebanyak 5 kali, dirujuk ke otopedi 5 kali dan dirujuk ke rumah sakit Moewardi Solo,” ujarnya.
Tetapi saat ini menurutnya salah satu Siswa di Madrasah setempat itu mengalami trauma dan tidak mau dibawa ke RS. Muwardi Solo. ”Katanya mau dioperasi, tapi ternyata tidak jadi. Sekarang mau diajak kesana lagi takut. Besok rencana mau pindah ke rumah sakit dr Oen Solo kita mau percayakan berobat disana” Jelasnya.
Sementara Bidan Desa Jambeyan, Nuryani menyampaikan pihak Puskesmas Sambirejo sudah menindaklanjuti kondisi keluarga tersebut.
”Kita sudah menjalankan sesuai wewenang puskesmas dan mengajukan rujukan. Kita tahu diagnosis tumor sekitar 2 bulan lalu,” ujarnya.
Lantas Rencananya pada Rabu (25/10) besok akan dirujuk ke RS. Dr. Oen Solo. Pihak bidan desa mencarikan ambulans untuk mengantar. Selain itu pihaknya juga berupaya menggalang donasi. Sementara Tokoh Masyarakat Sragen, Bambang Widjo Purwanto (BWP) menegaskan pasien kanker tulang itu termasuk warga miskin. Pihaknya memberi bantuan ke keluarga tersebut.
“Saya sudah komunikasi dengan Sekda dan DKK semoga pemerintah segera menindak lanjuti anak ini. Kalau hanya dikunjungi kunjungi terus kapan sembuhnya. Selain itu, ini keluarga tidak mampu. Kalau BPJS itu untuk di rumah sakit, Tapi untuk kebutuhan sehari-hari, kalau tidak ada uluran tangan kita, siapa lagi. Lihat rumahnya saja masih beralaskan tanah. Bapaknya Cuma jual pentol keliling, setelah anaknya sakit, kadang jualan, kadang tidak. ” ujarnya. (ars)