JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN – Pemilihan legeslatif untuk daerah pemilihan (dapil) VI yang meliputi wilayah Sragen, Karanganyar dan Wonogiri untuk DPRD Propinsi Jateng didominasi wajah baru. Menyusul dari 10 ada 6 kursi incumbent yang kosong. Lantaran ada 2 incumbent yang mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI,serta 3 orang sebagai caleg pindah Dapil. Sedangkan dalam pemilihan legeslatif tahun 2024 ini, diprediksi muncul wajah baru dari PDI Perjuangan, Partai Demokrat dan tambahan satu kursi dari Golkar. Setidaknya hanya 4 orang incumbent yang bertahan di kursi wakil propinsi Jateng. Diantaranya dari Sumanto dari PDI Perjuangan, Bondan Sejiwan Boma Aji (Golkar), Mukafi Fadli (PKB) dan Muhammad Yunus (PAN).
Informasi yang dihimpun menyebutkan, untuk wajah baru yang bakal duduk di kursi DPRD Dapil VI Propinsi Jateng. Diantaranya Wulan Purnamasari dan Mulyadi dari PDI Perjuangan. Catur Agus Saptono (Golkar). Kemudian Dedy Endriyatno (PKS), Wagiyo Ahmad Saputro (Gerindra) dan Azrar (Demokrat)
Munculnya peluang wajah baru tersebut, lantaran untuk kursi Dapil VI DPRD Jateng memang ada 6 kursi incumbent yang kosong. Seperti Sriyanto Saputro naik menjadi caleg DPR RI dari Gerindra Dapil IV Jateng. Begitu juga Jadi Santoso naik menjadi caleg DPR RI dari PKS. Lantas incumbent dari PDI Perjuangan Wibowo Sukowati tidak nyaleg, kemudian Joko Purnomo, Zainudin dan Ayuning Sekar Suci pindah Dapil.
Melihat kondisi itu sebenarnya memang menjadi peluang besar bagi wajah baru untuk melenggang ke DPRD Jateng dari dapil Sragen, Karanganyar dan Wonogiri.
Sementara Koordinator Akademi Pemilu dan Demokrasi Sragen Raras Mulatsih Dwi Kristiyanti semua pihak boleh membuat prediksi siapa saja yang menjadi anggota legeslatif Dapil VI Propinsi Jateng dinilai sah-sah saja. Bahkan munculnya nama tersebut bisa saja tergantung berbagai kepentingan.
“Namun tentunya yang menentukan siapa yang terpilih definitif sebagai hasil pleno dari KPU Jateng,” papar Raras yang juga mantan anggota Bawaslu Sragen ini.
Mantan anggota Bawaslu Sragen Choirul Huda berdasar dari hasil pengamatan dirinya muncul prediksi PDI Perjuangan 2, Golkar 2, PKS 2, PKB, Gerindra, Demokrat, PAN masing-masing satu kursi.
“Namun perkiraan itu hanya sebatas perhitungan awam seperti by name saja, kita belum menggunakan perhitungan sistem KPU. Sehingga untuk kepastian menunggu hasil KPU propinsi,” jelas Huda. (ars)
