24.4 C
Semarang
Jumat, 15 Agustus 2025

PPP Gagal ke Senayan, Ini 5 Poin Tanggapan Gus Yasin: Karena Pengurus Tidak Mau Dengarkan Kader 

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG- Gagalnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melewati parliementary threshold (PT) 4 persen

KPU RI mendapat tanggapan Tak Yasin Maimoen, putra mendiang ulama kharismatik asal Ponpes Al Anwar Sarang Rembang KH. Maimoen Zubair.

Sapaan Gus Yasin itu menilai, hasil rekapitulasi suara yang diumumkan KPU RI, PPP sebagai partai tertua untuk pertama kalinya gagal lolos ke Senayan karena hanya memperoleh suara 3,81 persen. Gus Yasin menilai, salah satu penyebabnya karena pengurus PPP tidak mau mendengarkan suara kader di bawah. Selian itu pengurus pusat hingga daerah jarang turun langsung ke bawah untuk mendengarkan masukan.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah ke -4 ini juga menyoroti sikap pengurus PPP yang tidak mau mendengarkan saran para kader di level terbawah dengan alasan semua keputusan ada di tingkat pusat.

“Seolah-olah keputusan dari partai diputuskan dari atas. Jadi setiap hasil keputusan partai tidak pernah melalui proses dari kader yang menyuarakan di level bawah. Menariknya di Pemilu yang sekarang saya lihat di Jawa Tengah itu dari sekian DPRD provinsi yang jadi ini kan wajah baru nih. Mereka awalnya dari karir Tata Usaha DPRD. Pimpinan – Pimpinannya malah gak jadi. Maka ini dijadikan bahan saling merenung,”kata Gus Yasin yang lolos menjadi anggota DPD RI peraih suara terbanyak 3,8 juta suara itu.

 

Berikut 5 poin pernyataan lengkap Gus Yasin dalam siaran pers yang dikirim ke JatengPos. Co. Id., Jumat (22/3/2024).

1. Pengurus PPP harus musahabah

Merujuk pada perolehan suara PPP, putra mendiang ulama kharismatik asal Ponpes Al Anwar Sarang Rembang KH. Maimoen Zubair, Taj Yasin Maimoen pun turut bereaksi.

Menurut Gus Yasin, sapaan akrabnya, torehan hasil pemilu 2024 tersebut semestinya dijadikan bahan musahabah bagi elite partainya yang duduk di struktur kepengurusan DPP.

Baca juga:  Prihatin Warga Terdampak PPKM, Bambang Kribo Sisihkan Gaji Sumbang 3,6 Ton Beras

Gus Yasin berkata sudah saatnya semua pengurus DPP, DPW sampai tingkatan terbawah berbenah diri dalam menyikapi hasil suara yang diperoleh PPP.

“Lalu paling penting lagi bagaimana kawan-kawan PPP melakukan muhasabah, instropeksi diri apakah kerja-kerjanya sudah sesuai dengan tugas dan fungsi partai kami yang berlambang Ka’bah,” kata pria yang jadi kader PPP Jateng

2. Elite PPP tak mau mendengarkan masukan kader terbawah

Ia mengatakan penyebab gagal lolosnya PPP ke Senayan lantaran para pengurus pusat hingga daerah yang jarang turun langsung ke bawah untuk mendengarkan masukan dari para kader.

Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Ke- 4 ini juga menyoroti sikap pengurus PPP yang tidak mau mendengarkan saran para kader di level terbawah dengan alasan semua keputusan ada di tingkat pusat.

“Seolah-olah keputusan dari partai diputuskan dari atas. Jadi setiap hasil keputusan partai tidak pernah melalui proses dari kader yang menyuarakan di level bawah. Menariknya di Pemilu yang sekarang saya lihat di Jawa Tengah itu dari sekian DPRD provinsi yang jadi ini kan wajah baru nih. Mereka awalnya dari karir Tata Usaha DPRD. Pimpinan – Pimpinannya malah gak jadi. Maka ini dijadikan bahan saling merenung,” tegasnya.

3. Gus Yasin minta pengurus DPP PPP refleksi diri

Menurut Gus Yasin, semua pengurus struktur PPP perlu merefleksikan diri apakah selama ini sudah bekerja sesuai nilai-nilai amar ma’ruf nahi munkar.

Ini, katanya menjadi sikap yang harus dilakukan mengingat hasil suara PPP untuk pertama kalinya tidak mampu menembus batas ambang parlemen.

“Nah, apakah perjuangannya sudah sesuai dengan amar ma’ruf nahi munkar. Ini harusnya menjadi refleksi kita kenapa sampai tidak bisa melampaui batas ambang yang ditentukan oleh pemerintah,” terangnya.

Baca juga:  Percepatan Pembentukan TPK pada Operasional Pembinaan Kader Tingkat Kecamatan Karanganyar

4. Hormati keputusan KPU RI

Kendati demikian, ia mengaku tetap menghormati perolehan suara PPP yang diumumkan KPU RI. Bagi pengurus partainya yang tidak terima dengan hasil yang disampaikan KPU.

Apabila ada data rekapitulasi suara PPP yang tidak sinkron, Gus Yasin mempersilahkan pengurus DPP untuk meminta klarifikasi ke pihak KPU RI.

“Kalau menurut saya kita hormati rekapitulasi dari KPU. Saya juga telah membaca laporan dari DPP dan hasil akhir dari KPU. Dari DPP kalau ada data valid mengenai temuan yang tidak sinkron monggo saja diklarifikasi,” bebernya.

5. Gus Yasin ungkap pesan Mbah Moen

Lebih lanjut, ia pun mengutip pesan dari mending ayahnya bila pengurus PPP mesti terus meneguhkan sikap untuk mengemban amanah kader-kader tiap daerah.

“Dan tentu kita ingat Mbah Moen (Maimoen Zubair) pernah menyampaikan partai ini harus ada dan bersikap tegas. Terutama dari pengurus yang mengemban di partai tersebut. Yang tak kalah penting lagi adalah bagaimana caranya memperjuangkan masyarakat kita, kedekatan kita dengan masyarakat harus betul-betul dirasakan semua pihak. ”

“Mestinya mereka cari tau penyebabnya kenapa kok masyarakat tak berikan suaranya sampai 4 persen,” tutupnya.

Asal tahu, Gus Yasin adalah putra dedengkot PPP Jawa Tengah Mbah Maimoen Zubair, yang pernah menjadi Ketua PPP. Sebagai penerus Mbah Moen, harusnya Gus Yasin menjadi Ketua PPP. Namun dalam Mukernas IX PPP di Makasar tahun 2020, Gus Yasin tidak bisa maju karena dianggap tidak memenuhi syarat minimal pernah menjadi pengurus pusat maupun DPW selama satu periode penuh.  Sejak itu Gus Yasin tidak lagi aktif di PPP. Lepas menjado wakil Gubernur Jawa Tengah malah maju calon anggota DPRI dari Jateng dan lolos sebagai peraih suara terbanyak hingga 3,8 juta. (*/jan)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya