Stabilkan Harga Pangan Jelang Lebaran, Pemprov Jateng Kembali Galakkan Pasar Murah

DIALOG : Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana tengah berdialog dengan pedagang dalam kegiatan Pasar Murah di Kantor Distanbun Jateng. FOTO : DOK/PROVJATENG

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah menggelar Pasar Murah Ramadhan Berkah sebagai upaya stabilisasi harga jelang Lebaran. Beragam produk pertanian dan olahannya, dipamerkan dan dijual dengan harga terjangkau.

Sejumlah komoditas pertanian yang dijual antara lain, kentang dengan harga hanya Rp14.000/ kg, sementara di pasar Rp 18.000/ kg. Labu siam, dibandrol per kilo dengan harga Rp6.000, di pasar Rp 8.000.

Cabai merah keriting bisa diperoleh dengan harga Rp8.000/ 200 gram. Selain itu beragam jenis sayur organik di jual dengan harga bervariasi, antara 5.000 sampai 20.000/ pack.

“Ini untuk memotong mata rantai, jadi langsung dipasarkan di Dinas Pertanian. Dan, harganya tadi kami cek betul, jauh lebih murah,” kata Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana saat mengecek langsung pelaksanaan pasar murah di Kantor Distanbun Jateng pada Kamis, 28 Maret 2024.

iklan
Baca juga:  Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Kepada 32 Ribu Pekerja

Nana menyambut positif kegiatan yang mempertemukan langsung antara petani dengan konsumennya.

Sebab, Petani untung lebih besar karena langsung bertemu konsumen. Sementara konsumen, dapat komoditas pertanian yang berkualitas dengan harga murah.

Nana mengataakan, pasar murah gencar diselenggarakan selain untuk membantu daya beli masyarakat di masa ramadan dan menjelang lebaran, juga sebagai upaya stabilisasi harga dan menjaga ketersediaan pasokan pangan.

“Kami menjamin ketersedian pangan di Jateng ini cukup. Belilah secukupnya, karena ketersediaan pangan di Jateng sampai setelah hari raya masih tersedia,” tuturnya.

Nana memeperkirakan, selama ramadan hingga lebaran, perputaran uang mengalami peningkatan. Volume transaksi makanan dan minuman diprediksi naik antara 30% hingga 40%.

Baca juga:  Wanita Penting Menjaga Kebugaran Tubuh Sejak Dini

Demikian pula sektor lain. Seperti perdagangan, perhotelan/ pariwisata dan transportasi. Tingginya perputaran uang ini, diharapkan berdampak positif dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat Jateng.

“Kita harapkan kondisi ini bisa terjaga. Di sini peran pemerintah dengan stakeholder lainnya akan terus melakukan pemantauan. Kita akan terus melakukan pengawasan terkait perkembangan-perkembangan ini,” tandasnya. (adv/ucl/jan)

iklan