Peringati Hari Kartini, DP3A Gelar Lukis Hijab

LOMBA LUKIS : Sejumlah ibu-ibu dengan penuh antusias mengikuti.lomba melukis kain hijab yang dilaksanakan DP3A Kota Semarang dalam rangka Hari Kartini.

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Sejumlah ibu-ibu antusias memgikuti lomba melukis di atas kain jilbab, di Java Mall Semarang, Selasa (23/4/2024). Lomba lukis ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kartini ke-145 yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang.

Seorang peserta lomba yang juga Ketua GOW Kota Semarang, Wijayanti Ulfi mengatakan, senang mengikuti lomba melukis jilbab meski dirinya bukan dari komunitas profesional di bidang lukis. Dia mencoba meramaikan dan mengisi kemeriahan Hari Kartini.

“Di GOW pernah pelatihan lomba melukis di tas. Karena pernah ikut, jadi saya coba ikut lomba ini,” ujar Wijayanti, di sela-sela melukis.

Baca juga:  Notaris Solo Dipolisikan Dugaan Pemalsuan Surat Pernyataan AJB

Menurutnya, Hari Kartini memiliki makna yang mendalam. Berkat Kartini, perempuan di Indonesia saat ini bisa berkarya dan mengeyam pendidikan. Dengan pendidikan yang baik, dia yakin perempaun bisa melahirkan dan mendidik generasi yang baik.


“Kita harus berterima kasih kepada Kartini. Beliau membuka kesempatan bahwa permepuan bisa seperti sekarang. Dengan ikut lomba ini, kira menambah skill, menambah percaya diri,” terangnya.

Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Pengarustamaan Gender DP3A Kota Semarang, Sih Wahyu Nurhastanti mengatakan, peringatan Hari Kartini kali ini mengangkat tema ‘Dengan Semangat Kartini, Kita Wujudkan Kualitas Keluarga untuk Semarang Semakin Hebat’.

Ada sejumlah rangkaian kegiatan antara lain lomba, pameran, dan workshop. Lomba dalam rangka peringatan Hari Kartini melibatkan anak-anak, remaja, dan ibu-ibu. Anak-anak dan remaja mengikuti lomba fashinshow dan musik ansambel. Sedangkan, ibu-ibu mengikuti lomba melukis.

Baca juga:  Komisi E DPRD Jateng Bagus Suryokusumo: Pemuda Butuh Wadah Berkreasi

“Kami melibatkan anak, ibu, remaja, supaya nanti anak-amak menjadi pribadi berkarakter, percaya diri. Sedangkan ibu-ibu agar menggali potensi. Setelah ikut lomba ternyata ada bakat melukis, diikutkan pameran, bisa dijual. Ini namanya pemberdayaan perempuan,” ujarnya.

Dalam peringatan Hari Kartini, pihaknya juga menggelar pameran untuk mewadahi hasil karya para perempuan Kota Semarang. Ada pameran dari UPTD, Puspaga, Ipemi, dan GOW. Sedangkan, untuk membekali keluarga, DP3A juga menggelar workshop terkait healing parenting. (sgt)