JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Sebanyak 43 biksu thudong memulai perjalanan spiritual mereka dari Semarang menuju ke Candi Borobudur, Magelang. Mereka diperkirakan tiba pada pekan depan untuk memperingati perayaan Waisak di Candi Borobudur dengan sederet agenda menyambut.
Kamis (16/5/2024) sekitar pukul 10.40 kemarin rombongan berjalan memasuki Kabupaten Semarang menuju pendapa rumah dinas Bupati Semarang Jalan Ahmad Yani Ungaran. Mereka disambut meriah oleh warga umat Buddha dan Bupati Semarang H Ngesti Nugraha beserta Forkompimda Kabupaten Semarang di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang.
Sebelumnya, rombongan melaksanakan serah terima di perbatasan Kabupaten Semarang dan Kota Semarang. Kemudian dilanjutkan menuju ke Rumah Dinas Bupati Semarang untuk singgah. Di sepanjang jalan mereka disambut ratusan warga umat Buddha yang sudah memadati ruas jalan.
Warga umat Buddha juga menabur bunga sebagai penyambutan kedatangan para biksu tersebut.
Koordinator Thudong Kabupaten Semarang, Romo Pujianto menyampaikan rombongan biksu thudong singgah ke Rumah Dinas Bupati Semarang untuk menerima dana makan siang. Kemudian akan dilanjutkan ke titik singgah pertama di Cafe Over Q Ungaran.
“Lalu berjalan lagi ke titik singgah di SMP Girisonta Bergas. Dilanjutkan ke titik singgah berikutnya di SPBU Bawen dan dilanjutkan menuju ke Kelenteng Ambarawa,” ungkapnya.
Sebelum masuk ke Klenteng Hok Tik Bio Ambarawa nantinya akan ada penyambutan dari Forkompimcam Ambarawa di depan patung dr Cipto. Diprediksi nantinya akan ada ribuan masyarakat Ambarawa yang menyambut kedatangan rombongan biksu tersebut.
Setelah menginap di Klenteng Hok Tik Bio, Jumat (17/5/2024) pagi ini, rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju ke Bandungan.
Serta titik singgahnya di Kecamatan Sumowono sekaligus terdapat pengumpulan masa dan UMKM. Warga umat Buddha membasuh kaki para Biksu Thudong sebagai penyambutan di Kabupaten
“Selanjutnya akan menuju ke perbatasan Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Temanggung dan ada serah terima untuk koordinator Kabupaten Temanggung,” jelasnya.
Romo Pujianto menyebutkan kendala saat melakukan perjalanan yakni cuaca panas. Dan pihaknya akan selalu menyediakan air dingin untuk perjalanan. Pasalnya rute perjalanan di tahun 2024 lebih jauh dibandingkan rute perjalanan di tahun 2023.
Diperkirakan rombongan biksu thudong akan berjalan melintasi wilayah Kabupaten Semarang sejauh 50 kilometer.
“Kalau para biksu pasti kuat-kuat karena sudah terlatih. Dan itu sudah menjadi tradisi untuk berjalan dari satu vihara ke vihara yang lainnya,” katanya.
Diperkirakan biksu thudong akan sampai di Candi Borobudur, Senin (20/5) sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka akan disambut oleh panitia maupun pihak Taman Wisata Candi Borobudur. Masuk Candi Borobudur melalui gerbang Kalpataru. Kemudian, menyusuri Marga Utama dan selanjutnya akan melakukan pradaksina di struktur bangunan Candi Borobudur.
Pradaksina atau parikrama merupakan kegiatan penghormatan dengan cara mengelilingi objek pemujaan, dalam hal ini Candi Borobudur, sebanyak tiga kali. Penghormatan dilakukan dengan meditasi sembari berjalan searah jarum jam.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyebutkan rombongan bikkhu thudong beristirahat sejenak di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang. Dan nanti akan melanjutkan perjalanan di Klenteng Ambarawa.
“Kita semua sangat senang dengan kehadiran beliau-beliau. Kemudian dari Forkompimda Kabupaten Semarang bersama dengan FKUB bersama-sama menerima kehadiran biksu thudong ini,” terangnya.
Ngesti berharap dengan adanya kedatangan dari para biksu thudong yang melakukan perjalanan menuju ke Candi Borobudur membawa keberkahan kepada wilayah Kabupaten Semarang. Agar bisa ayem, tentram, gemah ripah loh jinawi.
Perjalanan ritual yang sudah dua tahun ini diadakan melewati wilayah Kabipaten Semarang diharapkan tahun depan akan kembali diadakan dan mampir di pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang. (muz)