JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Sumarno Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, menegaskan pihaknya akan melakukan penanganan maksimal untuk korban luka-luka akibat Gempa dengan magnitudo 4,6 di Kabupaten Batang.
Dikatakan Sumarno bahwa bencana alama (gempa) tersebut, tidak ada korban jiwa dalam persitiwa itu. Masyarakat yang terluka imbas dari gempa kini sudah mendapatkan perawatan secara intensif di rumah sakit.
“Hingga saat ini, informasi yang kami himpun baru ada korban luka-luka saja. Para korban sudah di tangani di beberapa di rumah sakit termasuk korban luka ringan,” ujarnya dalam sebuah kegiatan di Kantornya Jalan Pahlawan Semarang, Senin (8/7).
Saat ini penanganan yang dilakukan yakni memetakan kerusakan yang terjadi akibat gempa. Pemprov Jateng memastikan juga akan membantu dalam perbaikan kerusakan.
“Sedang assesmen masalah kerusakan dan sebagainya tentu juga upaya tindaklanjut kita terhadap kerusakan seperti apa nanti kalau masih bisa ditangani oleh Pemkab Batang kalau tidak bisa mereka akan kita support,” terangnya.
Lanjut Sumarno, dari Dinas Sosial juga sudah siaga di lokasi untuk membantu kebutuhan para warga yang mengungsi. Ia memastikan penanganan korban gempa di Batang dilakukan masif.
“Teman-teman dari Dinsos juga sudah membuat dapur umum disana kita. Kalah jumlah pengungsi saya belum dapet secara pasti yang mengungsi tapi kita ada teman-teman sudah standby BPBD dan Dinsos,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas C memastikan tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun ada 12 orang yang mengalami luka-luka.
“Tapi yang perlu observasi tinggal satu sisanya 11 ini sudah bisa kembali artinya sudah ditangani rumah sakit,” katanya.
Untuk kerusakan bangunan, memang ada fasilitas-fasilitas umum sampai rumah dengan tingkatan kerusakan bervariatif. Lokasi yang terdampak gempa ada tiga wilayah yakni Batang, Wonotunggal dan Karangasem.
“Kerusakan pada bangunan ada beberapa fasum (fasilitas umum) termasuk ada rumah rusak sekitar 5 sampai 6 unit sisanya sedang sampai ringan itu ada 50 bangunan (rusak terdampak gempa),” tutup Bergas. (ucl/jan)