spot_img
28.8 C
Semarang
Kamis, 26 Juni 2025
spot_img

Timses Ahmad Luthfi: ‘Rambo dan Sambo’ Isu Receh 

JATENGPOS. CO. ID, SOLO– Ketua Tim Pemenangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, AM Putranto, menegaskan bahwa masyarakat Jawa Tengah sudah cerdas dalam menyikapi berbagai isu yang muncul menjelang Pilgub 2024.

Ia menyebutkan bahwa berbagai istilah dan narasi kontroversial seperti “Rambo dan Sambo” tidak lagi efektif mempengaruhi pandangan masyarakat, yang kini semakin bijak dalam menilai informasi.

“Masyarakat sekarang sudah pintar, tidak mudah termakan isu-isu yang tak jelas. Kita tidak perlu terlalu memikirkan hal-hal seperti itu,” ujar AM Putranto usai menghadiri acara Silaturahmi Relawan Lugass di Syariah Solo Hotel, Sabtu (21/9/2024).

Istilah “Rambo dan Sambo” sempat ramai digunakan untuk menggambarkan kekuatan atau ketegangan dalam kontestasi politik di Jawa Tengah.

Namun, AM Putranto menyatakan bahwa publik sudah bisa membedakan mana informasi yang substansial dan mana yang hanya sekadar pengalihan atau isu receh yang tidak mendasar.

Ia menegaskan bahwa masyarakat Jawa Tengah lebih fokus pada kualitas dan rekam jejak para calon pemimpin, daripada terjebak dalam narasi yang sengaja diembuskan untuk menimbulkan polarisasi.

“Yang penting sekarang adalah kerja nyata, bukan slogan atau istilah yang mengada-ada,” tegas Putranto.

Menurutnya, pasangan Ahmad Luthfi dan Gus Yasin sudah lama dikenal oleh masyarakat Jawa Tengah.

Keduanya telah terjun langsung dan berperan di masyarakat jauh sebelum masa kampanye, sehingga dukungan kepada mereka tidak dipengaruhi oleh isu-isu yang kurang relevan.

“Beliau berdua bukan tokoh yang hanya muncul saat Pilkada. Pak Luthfi selama bertugas di kepolisian, terutama di Jawa Tengah, dikenal dekat dengan masyarakat. Gus Yasin juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur, jadi masyarakat sudah mengenal mereka,” tambah Putranto.

Dengan mengedepankan program-program nyata dan rekam jejak yang jelas, tim pemenangan Luthfi-Yasin fokus pada upaya memenangkan hati masyarakat secara langsung, tanpa harus terjebak dalam permainan isu atau narasi negatif.

Putranto percaya, masyarakat Jawa Tengah akan menilai calon pemimpin dari apa yang telah mereka lakukan dan bagaimana mereka mendekati masyarakat dengan solusi nyata.

“Yang penting sekarang adalah fokus kerja untuk masyarakat. Pesta demokrasi ini harus menjadi ajang membangun harapan, bukan perpecahan,” ungkap Putranto. (*/jan)

spot_img

TERKINI