spot_img
26.9 C
Semarang
Kamis, 26 Juni 2025
spot_img

Tingkatkan Kesadaran Program JKN, BPJS Kesehatan Beri Kuliah Umum ke Mahasiswa Universitas Stikubank

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Dalam rangka mengenalkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada mahasiswa di Universitas Stikubank Semarang, BPJS Kesehatan menggelar kuliah umum guna memberikan pemahaman, edukasi, serta kebijakan-kebijakan terkait Program JKN, Selasa (29/10/2024).

Tak hanya itu, BPJS Kesehatan dan Universitas Stikubank Semarang turut memandatangani Nota Kesepahaman tentang Penguatan Penyelenggaraan Tridarma Perguruan Tinggi Dan Program JKN. Artinya, selain pengenalan Program JKN melalui kuliah umum, mahasiswa/mahasiswi memiliki kesempatan terjun langsung melalui program magang di instansi BPJS Kesehatan.

“Kita perlu memberikan pemahaman bagi generasi muda, jika hadirnya Program JKN ini bertujuan agar tidak ada ketimpangan standar kesehatan dan pelayanan kesehatan antar lapisan masyarakat,” ucap Deputi Direksi Bidang Operasional dan Keamanan TI BPJS Kesehatan, Mahat Kusumadi.

Skema gotong royong diterapkan dalam ekosistem Program JKN, melalui mekanisme pengumpulan iuran dari seluruh masyarakat baik pekerja, pemberi kerja, masyarakat umum serta pemerintah sangat memiliki peran penting. Berbeda dengan asuransi komersial, keberlangsungan Program JKN bertumpu dari keikutsertaan aktif seluruh warga Indonesia.

Dengan subsidi silang, dari Iuran yang dibayarkan peserta JKN yang sehat, mampu membantu peserta yang sakit. Hal ini menjadikan iuran JKN sangat kompetitif bagi kemampuan membayar masyarakat. Cukup dengan iuran tertinggi senilai Rp. 150.000,- peserta dapat mengakses pelayanan kesehatan baik di FKTP dan FKRTL asalkan sesuai dengan indikasi medis.

Terbukti, dengan telah dimilikinya kepesertaan JKN oleh 98% masyarakat Indonesia atau sekitar 277 juta penduduk. Pelayanan kesehatan telah diakses oleh 1,6 juta peserta JKN setiap harinya dengan nilai kepuasan peserta sebesar 90% pada tahun 2023.

Menilik Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, kesehatan merupakan hak seluruh rakyat Indonesia, dengan Program JKN, pelayanan kesehatan tidak lagi terbatas dapat dimanfaatkan oleh golongan eksklusif, masyarakat juga dapat memanfaatkan secara komprehensif. Mulai dari promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif. Asalkan, dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Istilah SADIKIN atau “Sakit Sedikit Jatuh Miskin” semoga tidak pernah terdengar lagi, Program JKN yang telah hadir satu dekade ini dapat menjamin standar hidup minimal serta mampu melindungi masyarakat dari penurunan standar hidup yang disebabkan oleh resiko jatuh sakit,” tambah Mahat.

Pada kesempatan itu, Mahat turut mengenalkan Aplikasi Mobile JKN pada mahasiswa Universitas Stikubank yang dapat dimanfaatkan untuk registrasi peserta baru, info lokasi faskes, info riwayat pelayanan, skrining riwayat kesehatan, Rencanan Pembayaran Bertahap (REHAB), antrean online, telekonsultasi dokter, info ketersediaan tempat tidur dan BUGAR.

Sementara itu Rektor Universitas Stikubank Semarang, Elen Puspitasari menyambut baik kuliah umum yang di hadirkan BPJS Kesehatan pada mahasiswa/mahasiswi di universitasnya. Hadirnya praktisi lapangan terutama alumni yang datang ke kampus tentu memberikan inspirasi dan mendorong mahasiswa untuk terus memperbarui informasi dan mengembangkan karir di masa depan.

“Menurut saya tema yang diusung dalam perkuliahan sangat menarik. Apalagi pengisi perkuliahan diberikan oleh top leader BPJS Kesehatan yang dulunya pernah mengenyam pendidikan di Universitas Stikubank, sehingga mahasiswa kami percaya diri kedepannya bisa mencapai jenjang karir seperti pihak narasumber,” ucapnya.

Besar harapan kami, materi perkuliahan yang dibawakan tentang Healthcare Insurance dapat dimplementasikan oleh mahasiswa mulai dari lingkungan terkecil. Kesadaran akan pentingnya jaminan sosial kesehatan juga dapat tertanam dalam diri mahasiswa.

“Mereka bisa menyadari Program JKN yang dicetuskan pemerintah ini bersifat wajib tentu ada maksud dan tujuannya, selain iuran kepesertaannya yang terjangkau dengan Program JKN ini memberikan makna bahwa siapapun berhak untuk sehat,” ujarnya.

Elen juga mengungkapkan, generasi muda yang satt ini tengah duduk di bangku perkuliahan merupakan agen perubahan serta agen pembangunan untuk menyongsong Indonesia emas. Semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi generasi yang sehat, sukses, dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. (aln)

spot_img

TERKINI