JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kota Semarang mencatat prestasi terbaik pada ajang Anugerah Bangga Berwista di Indonesia (ABBWI) Tahun 2024 Tingkat Nasional.
Prestasi tersebut yakni berhasil meraih juara pertama untuk kategori Kabupaten/Kota terbaik mengungguli Garut dan Banyuwangi masing-masing sebagai juara kedua dan ketiga.
Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Pariwisata yang bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Koperasi dan UMKM.
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyerahkan langsung penghargaaan itu kepada Walikota Semarang yang diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Wing Wiyarso, di Kota Banyuwangi, belum lama ini.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang mengatakan, dalam prestasi tersebut, hasil dari berbagai terobosan dan inovasi yang dilakukan dalam setahun terakhir.
“Beberapa kegiatan tersebut antara lain pencanangan sekaligus implementasi program quality tourism yang bertujuan meningkatkan kualitas destinasi dan dampak pariwisata untuk usaha pariwisata, masyarakat lokal dan pemerintah kota,” ujar Wing Wiyarso dalam keterangan tertulisnya, belum lama ini.
Selain itu, juga diterapkanya program berupa kerjasama dengan perguruan tinggi di Kota Semarang dan daerah penyangga wilayah Kedungsepur serta BUMN untuk berkolaborasi memasarkan Destinasi Pariwisata Kota Semarang.
“Kami, juga menggencarkan promosi melalui media sosial, website dan aplikasi pariwisata koncodolan termasuk juga kolaborasi dengan influencer dan Search Engine Marketing (SEM). Untuk menggenjit wisnus, disbudpar juga menggelar sales mission, table top dan pameran di berbagai kota bersama pengelola daya tarik wisata, biro perjalanan wisata, hotel, resto dan desa wisata,” paparnya.
ABBWI merupakan ajang penganugerahan terhadap seluruh pemerintah daerah dan stakeholders yang telah mendukung implementasi Program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) yang merupakan program turunan dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam pengembangan inovasi dan kontribusi dalam mendorong peningkatan aktivitas wisata di tanah air serta menumbuhkan kesadaran dan kecintaan masyarakat Indonesia untuk melakukan aktivitas berwisata di dalam negeri,” imbuhnya.
Terdapat enam aspek penilaian dalam ajang ABBWI, yakni aspek quality tourism (20%), aspek pentahelix (16%), aspek pemasaran (12%), aspek kebijakan (16%), aspek output 20%), dam aspek pelaksanaan event pariwisata daerah (16%).
Dalam proses penilaian, terdapat tiga tahapan besar yang harus dilalui pemerintah daerah. Pertama, pemerintah daerah mengirimkan bahan paparan terkait pengembangan dan promosi destinasi. Kedua, pemerintah daerah melakukan penilaian mandiri. Ketiga, penilaian tahap akhir dengan metode wawancara mendalam yang dilakukan secara daring.(ucl/rit)