JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Sebanyak 226 mahasiswa Undaris Ungaran mengadakan kuliah kerja nyata (KKN) di 20 desa di Kabupaten Semarang. Mereka diterima secara resmi oleh Bupati H Ngesti Nugraha di halaman Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran, Senin (20/1/2025).
Wakil Rektor Undaris Bidang Akademik Dr Eka Handriani melaporkan para mahasiswa akan fokus pada pengembangan industri pertanian dan pariwisata (Intanpari) berbasis digital. KKN akan berlangsung selama 40 hari hingga 28 Februari 2025.
“Mereka disebar di 20 desa di Ungaran Barat, Ungaran Timur dan Bawen,” jelasnya.
Bupati Semarang H Ngesti Nugraha menyambut kehadiran peserta KKN Undaris dengan harapan dapat mengimplementasikan inovasi dan kreasi di desa tempat KKN. Mahasiswa dapat turut serta membangun masyarakat melalui pengabdian di berbagai desa di Kabupaten Semarang.
“Semoga program ini menjadi langkah nyata dalam memberikan kontribusi positif dan menjalin sinergi antara perguruan tinggi dengan masyarakat. Selamat menjalankan tugas, jadikan pengalaman ini sebagai bekal positif untuk masa depan. Kembangkan digitalisasi Intanpari,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Semarang melepas sebanyak 285 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN ) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) di 19 desa dan kelurahan di Kabupaten Semarang. Mereka diterima secara resmi oleh Bupati H Ngesti Nugraha di halaman rumah dinas Bupati Semarang di Ungaran, pada Selasa (14/1/2025) lalu.
Saat sambutan pengarahan, Bupati berharap para mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan dari kampus untuk membantu menangani kasus gizi buruk atau stunting di desa / kelurahan lokasi KKN.
“Hasil penimbangan terkini , Kabupaten Semarang memiliki kasus stunting terendah ketiga se Jawa Tengah. Namun Kita terus berupaya menekan kasus agar turun dari angka 3,77 persen,” kata Bupati .
Selain stunting , para mahasiswa KKN juga diimbau memberikan motivasi kepada generasi muda untuk menempuh pendidikan minimal tingkat sarjana. Ada pula pesan untuk meningkatkan kesadaran terhadap dampak buruk media sosial. (muz)