spot_img
33 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Menerka Taktik Kluivert

JATENGPOS.CO.IDKEDIRI – Tak ada kejutan besar dari 27 pemain yang dipanggil Patrick Kluivert untuk meladeni Timnas Australia dan Bahrain pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Dari sejumlah nama itu, ada sosok Septian Satria Bagaskara yang menarik perhatian menjelang laga yang dihelat di Sydney Football Stadium, 20 Maret 2025 dan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, pada 25 Maret 2025.

Daftar nama itu juga masih bisa berubah cepat, jika Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy menyelesaikan proses naturalisasi dan pendaftaran mereka ke AFC belum melewati tenggat waktu.

Kendati begitu, jika diamati tetap ada yang menyedot perhatian, yakni tak tercantumnya nama-nama pemain sayap seperti Asnawi Mangkualam dan Yacob Sayuri. Padahal selama ini Timnas Indonesia terkenal dengan serangan balik lewat sayap cepat dan agresif.

Jika demikian, apa kira-kira taktik yang akan diterapkan Patrick Kluivert dan koleganya dalam skema serangan balik tanpa mengandalkan sayap?

Sebenarnya tak melulu serangan balik cepat dari sisi sayap menjadi andalan Timnas Indonesia ketika berusaha mencari cara mencetak gol ke gawang lawan.

Apabila merunut ke belakang, ketika Timnas Indonesia masih ditangani Shin Tae-yong, tepatnya saat kemenangan 2-0 atas Arab Saudi di Jakarta, proses dua gol yang dicetak Marcelino Ferdinan tak memakai penyerang sayap cepat dalam serangan balik.

Baca juga:  Garuda Kalah, PSSI Protes

“Dua gol melawan Arab Saudi karena kecermatan dan penguasaan bola hingga ke pertahanan lawan. Tampaknya Patrick Kluivert akan lebih mengutamakan penguasaan bola ketika melawan Timnas Australia nanti,” ujar Gusnul Yakin.

Pemerhati sepak bola senior asal Malang itu tak yakin jika Asnawi dan Yacob Sayuri dipanggil akan langsung jadi senjata mematikan dari sayap.

“Saya akui Asnawi dan Yacob Sayuri punya kecepatan dan penetrasi bagus. Namun, mereka kurang memiliki kecepatan mengambil keputusan saat eksekusi ke gawang,” cetusnya.

“Kecepatan mereka masih bisa diimbangi pemain Australia yang punya langkah kaki panjang dan lebih tenang menghadapi pemain Indonesia. Patrick Kluivert butuh pemain yang tenang dan matang memegang bola,” sambung Gusnul Yakin.

Gusnul Yakin menambahkan keputusan Patrick Kluivert memanggil 27 pemain itu juga dengan perhitungan cermat. “Prediksi saya, Patrick Kluivert dan stafnya akan mementingkan penguasaan bola yang selama ini sangat minim dilakukan pemain Indonesia,” katanya.

Daftar nama terbaru skuad Timnas Indonesia itu menarik perhatian tidak hanya media di Indonesia. Banyak media di Asia Tenggara yang juga memberikan reaksi.

Baca juga:  Egy Berlabuh di Dewa United

Satu di antaranya dilakukan oleh media Vietnam, Soha. Mereka menyoroti beberapa hal. Termasuk banyaknya pemain naturalisasi di skuad Timnas Indonesia saat ini. Namun, Soha kemudian tertarik pada satu nama yakni Septian Bagaskara. Striker milik Dewa United itu tampak misterius bagi mereka.

“Yang paling menarik perhatian di posisi striker ada sosok senjata misterius seperti Septian Bagaskara. Striker berusia 27 tahun itu saat ini bermain untuk Dewa United,” jelas Soha.

Lebih lanjut, Soha cukup kagum dengan komposisi lini depan Timnas Indonesia. Mereka menyebut saat ini lini depan Tim Garuda dihuni banyak opsi pemain berkualitas. “Selain itu, striker naturalisasi Ole Romeny juga akan memulai debutnya di pertandingan mendatang,” ujar mereka.

“Lini depan juga memiliki banyak wajah berkualitas lainnya termasuk Hokky Caraka, Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen dan Ramadhan Sananta,” tandas media tersebut.
Septian Bagaskara memang tengah menikmati musim yang menarik di Dewa United. Di sepanjang musim 2024/2025, eks pemain Persik Kediri itu tampil cukup tajam.

Septian Bagaskara sejauh ini mampu mencetak tujuh gol dan satu assist dalam 25 pertandingan bersama Dewa United. Torehan gol sebanyak itu tentu cukup baik jika melihat statusnya yang lebih berperan sebagai super sub. (bol/riz)

spot_img

TERKINI