spot_img
26.3 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Pep Merusak Sepakbola

JATENGPOS.CO.IDMILAN – Mantan pelatih Timnas Inggris, Fabio Capello, mengklaim bahwa manajer Manchester City, Pep Guardiola, telah memberikan “kerusakan besar” pada dunia sepak bola.

Dalam wawancara dengan El Mundo, Capello—yang pernah melatih Guardiola saat sang pelatih Spanyol menjalani masa singkatnya di AS Roma—tidak ragu untuk mengkritik satu di antara pelatih terbaik sepanjang sejarah.

Guardiola telah meraih banyak gelar sepanjang kariernya, dari Barcelona, Bayern Munchen, hingga Manchester City. Di Barcelona, ia memenangkan tiga gelar La Liga, dua Copa del Rey, tiga Piala Super Spanyol, dua Liga Champions, dua Piala Super UEFA, dan dua Piala Dunia Antarklub.

Di Bayern Munchen, ia menambahkan tiga gelar Bundesliga, dua DFB-Pokal, satu Piala Super UEFA, dan satu Piala Dunia Antarklub.

Sementara di Manchester City, Guardiola telah memenangkan enam gelar Premier League, dua Piala FA, empat Piala Liga, satu Liga Champions, satu Piala Super UEFA, dan satu Piala Dunia Antarklub.

Kendati dengan segala kesuksesannya, Capello tetap mengkritik Guardiola karena dianggap telah memberikan dampak negatif yang besar bagi sepak bola. Ketika ditanya apakah ia memiliki sentimen anti-Guardiola, Fabio Capello menjawab:

Baca juga:  Foto Tri Winarti Panjat Pohon Bawa Bawaslu Karanganyar Raih Penghargaan

“Tidak, tidak, sama sekali tidak. Saya sangat menghargai Guardiola sebagai pelatih, dia telah melakukan hal-hal luar biasa. Saya telah menyaksikan tiga revolusi dalam sepak bola, kira-kira setiap 20 tahun: Ajax era (Johan) Cruyff, Milan era (Arrigo) Sacchi, dan Barcelona era Guardiola. Saya tidak punya masalah mengakui itu,” ujar Capello.

Namun, pria yang kini berusia 78 tahun itu kemudian menambahkan:
“Tahukah Anda apa yang tidak saya sukai dari Guardiola? Kesombongannya. Liga Champions yang dia menangkan bersama City adalah satu-satunya di mana dia tidak mencoba sesuatu yang aneh dalam pertandingan-pertandingan penting. Tetapi, di tahun-tahun lainnya, di Manchester dan Munchen, pada momen-momen kunci, dia selalu ingin menjadi pusat perhatian.”

“Dia mengubah strategi dan membuat hal-hal baru agar bisa berkata: ‘Bukan para pemain yang menang, saya yang menang’. Dan kesombongan itu telah membuatnya kehilangan beberapa gelar Liga Champions. Saya menghormatinya, tetapi saya melihat itu dengan jelas. Selain itu, meski bukan sepenuhnya kesalahannya, dia telah memberikan kerusakan besar pada sepak bola,” cetus mantan pelatih Real Madrid, AC Milan, dan Juventus itu.

Baca juga:  Komisi A Apresiasi Pelatihan Cegah Gratifikasi

Ketika ditanya lebih lanjut tentang apa yang ia maksud dengan “kerusakan besar” yang dilakukan Guardiola, Capello menjelaskan:

“Semua orang telah menghabiskan sepuluh tahun mencoba menirunya. Itu telah merusak sepak bola Italia, yang kehilangan jati dirinya. Saya pernah berkata: ‘Berhentilah meniru itu, kalian tidak memiliki pemain seperti Guardiola!’

“Selain itu, ada gagasan absurd bahwa bermain bagus berarti hanya sekadar: sentuh, sentuh, sentuh… Sekarang, di sepak bola Italia, kiper pun ikut bermain dengan bola! Itu adalah bencana sekaligus membosankan, yang membuat banyak orang menjauh dari sepak bola. Mereka hanya ingin melihat higlights penting. Mengapa harus menonton 90 menit operan horizontal tanpa duel, tanpa lari…?” tuturnya.

Capello juga menambahkan bahwa perubahan akhirnya mulai terjadi dalam sepak bola.
“Untungnya, sepak bola sedang berubah. Yang pertama melakukannya adalah Spanyol, dengan memenangkan Euro 2024 menggunakan dua pemain sayap dan permainan cepat,” kata mantan pelatih Timnas Rusia tersebut. (bol/riz)

spot_img

TERKINI