25.8 C
Semarang
Selasa, 22 Juli 2025

Jangan Lewatkan, Soloraya Great Sale akan Dibuka 29 Juni

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan Soloraya Great Sale (SGS) 2025 merupakan nafas kebersamaan dalam menciptakan kawasan ekonomi baru untuk meningkatkan perekonomian dan mendongkrak investasi. SGS diproyeksikan menjadi role model untuk aglomerasi ekonomi di Jawa Tengah dan nasional.

“Ini terobosan kreatif yang bisa mengangkat ekonomi kita. Harus punya kolaborasi dan konsolidasi. Nafasnya adalah kebersamaan. Tes pertama di Soloraya,” kata Ahmad Luthfi saat memberikan arahan pada rapat persiapan bersama panitia SGS 2025, pemerintah kabupaten/kota, dan stakeholder terkait di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin, 26 Mei 2025.

Soloraya Great Sale 2025 akan digelar pada 1-31 Juli mendatang dwngan tema “Satu Kawasan Berjuta Kesempatan Belanja, Wisata, dan Investasi”. Opening ceremony akan digelar pada tanggal 29 Juni 2025 di lokasi car free day (CFD) Solo dan closing ceremony pada tanggal 2 Agustus 2025. Event ini akan melibatkan tujuh daerah di wilayah Soloraya, yaitu, Kota Surakarta (Solo), Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Wonogiri.

“Jadi bupati dan wali kota se-Soloraya akan melakukan great sale yang akan dipusatkan di Solo dan sekitarnya, kegiatannya untuk menumbuhkembangkan perekonomian baru, baik itu wisatanya, perdagangan, investasi, dan event lain,” katanya.

Luthfi menjelaskan, konsep aglomerasi ekonomi akan ditumbuhkan di Jawa Tengah, dimulai dari Soloraya dengan event Soloraya Great Sale tersebut. Ini akan menjadi hal baru di wilayah Jawa Tengah untuk mendukung peningkatan perekonomian, pendapatan asli daerah (PAD) masing-masing kabupaten/kota.

Baca juga:  Komplotan Pencuri Mesin Truk Diringkus

Soloraya Great Sale akan menjadi role model. Setelah dari Soloraya, kegiatan serupa akan digeser ke eks karesidenan lain di Jawa Tengah, seperti Semarang Raya, Pekalongan Raya, Pati Raya, Banyumas Raya, dan Kedu Raya.

“Kita akan menjadikan role model untuk menumbuhkan ekonomi secara kawasan dalam hal ini Soloraya. Nanti kita geser lagi ke Semarang Raya, Pekalongan raya, Pati raya, Banyumas raya. Jadi bersama-sama kita akan mempunyai nafas kebersamaan dalam rangka meningkatkan investasi,” jelas Luthfi.

Secara umum, target dari kegiatan ini adalah menumbuhkan perekonomian Jawa Tengah, meningkatkan investasi meningkatkan konsumsi masyarakat, pengenalan daerah, dan wisata secara terintegrasi atau bersama-sama dengan metode kawasan atau aglomerasi

“Ekonomi harus meningkat, kalau nggak tidak akan ada great sale. Targetnya kita lihat situasi tapi prinsip ini untuk meningkatkan ekonomi kita,” kata Luthfi.

Untuk itu, Luthfi juga memberikan arahan agar promosi terkait Soloraya Great Sale ini mulai dilakukan sejak jauh-jauh hari. Ia ingin kegiatan tersebut tidak hanya menjadi konsumsi lokal tetapi nasional bahkan internasional.

“Kegiatan ini harus segera dieksplorasi melalui banyak media. Makin lama tahu, makin penasaran. Harus Go internasional,” katanya.

Ketua Panitia Solo Great Sale 2025, Ferry S Indiarto, dalam paparannya menjelaskan tujuan kegiatan ini utnuk mendorong peningkatan konsumsi masyarakat yang sekarang mengalami tekanan luar biasa. Tujuan strategisnya adalah mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 8%; tata kelola aglomerasi; meningkatkan daya saing SDM, produk, dan wilayah; peningkatan kunjungan wisata di Soloraya; dan rekomendasi kebijakan berbasis kajian aglomerasi Soloraya.

Baca juga:  Bawaslu Gandeng Pemkab Karanganyar Amankan Data Pengawasan

“SGS 2025 ini akan menjadi program pertama mempercepat peningkatan konsumsi. Merespons keinginan Menko Perekonomian untuk membuat event di seluruh Indonesia,” katanya saat paparan.

Ferry menambahkan, Soloraya Great Sale 2025 tersebut terdiri dari beberapa kegiatan. Di antaranya Pesta Belanja dengan tagline diskon up to 80% di Mall dan Pusat Perbelanjaan di Soloraya, Bisnis Retail, Pasar Tradisional di Soloraya, Merchant di Soloraya, serta UMKM dan Sentra Industri Kreatif di Soloraya.

Selanjutnya ada Pesta Wisata dengan membuat strategi program bundling. Terdiri dari bundling tiket kereta, hotel, kuliner, transportasi lokal, oleh-oleh, dan event. Pesta Event, di mana akan ada 100 event yang tersebar di tujuh kabupaten/kota.

Berikutnya Pesta Investasi yang dikemas dalam beberapa kegiatan seperti Soloraya trade tourism dan Investment expo (STTIE) 2025, Soloraya Investment forum, Business matching, dan Soloraya Investment famtrip. Terakhir adalah Pesta Hadiah.

“Kami ingin Soloraya menjadi kapasitas lebih besar. Bagaimana memaksa melihat potensi Soloraya secara utuh. Kemudian Sinkronisasi pimpinan daerah di Soloraya dengan dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah sehingga nanti bisa menjadi program nasional,” katanya. (*/jan)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya