26.7 C
Semarang
Selasa, 26 Agustus 2025

Ratusan UMKM Terima Sticker Bebas Zat Berbahaya BBPOM

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang, memberi stiker bebas formalin dan boraks bagi UMKM bakso dan mi pada Peringatan HUT ke 80 Provinsi Jateng, di Semarang, Minggu (24/8).

Total di Jawa Tengah, sudah ada 400 UMKM berbagai makanan yang menerima stiker, sebagai jaminan keamanan pangan, bebas zat berbahaya.

Kepala BBPOM di Semarang Lintang Purba Jaya mengatakan, kegiatan tersebut merupakan aksi nyata dari gerakan “Gumregah” atau Gugah UMKM Resik Saking Bahan Berbahaya.

“(Sebelum dapat stiker) makanan khas Semarang seperti mi kopyok, bakso, dan mi ayam dicek, apakah menggunakan bahan berbahaya, seperti formalin, methanyl yellow, dan Rhodamin-B. Begitu dicek negatif, dilakukan pengecekan ulang,” ujarnya.

Dijelaskan, setelah dicek baru diberikan stiker yang menjadi bukti bahwa mereka berkomitmen tidak menggunakan bahan berbahaya pada produk.

Baca juga:  Dukung Pelaku UMKM, Cabup Ngesti Nugraha Nikmati Soto Klangenan

“Tidak berhenti di situ, warung-warung yang telah mendapat stiker juga akan dites kembali. Jika ditemukan pemakaian bahan berbahaya, stiker yang diberikan bisa dicabut,” jelasnya.

Untuk di Jawa Tengah, sebanyak 600 kader keamanan pangan telah terbentuk. Adapula, 400 UMKM aneka makanan yang telah berstiker bebas dari zat berbahaya, mulai dari terasi di Rembang yang kini bebas Rhodamin-B, hingga lanting di Kebumen dan Purworejo.

BBPOM bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya menggencarkan edukasi, terus mengingatkan jika pangan yang mengandung zat berbahaya dapat menyebabkan kerugian kesehatan, mulai dari kanker hingga penyakit degeneratif lainnya.

Di samping itu, BBPOM juga melibatkan akademisi untuk memberi saran, terkait bahan yang aman pada berbagai penganan. Hal itu agar UMKM tidak bergantung pada zat berbahaya, seperti boraks dan formalin yang tidak boleh untuk dikonsumsi.

Baca juga:  Ciptakan Alat Tes Kadar Hemoglobin, Siswa SMPN 1 Ungaran Juara I Krenova

“Harapannya, data UMKM yang sudah diberikan stiker ini, dapat disampaikan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pariwisata, agar menjadi salah satu rujukan kuliner di Kota Semarang yang memang bebas dari bahan berbahaya,” imbuh Lintang.

Dina, salah satu pemilik warung nasi goreng dan mi Pak Mien Sentot, mengaku senang mendapat stiker tersebut.

“Senang sekali. Soalnya nanti pelanggan atau konsumen yang melihat ini bisa tahu, bahwa minya sudah diuji dan dites oleh Balai POM, serta layak untuk dikonsumsi,” katanya, saat mendapat stiker di warungnya Jalan Sukun Raya Banyumanik. (ucl/rit)


TERKINI

Rekomendasi

Lainnya