29 C
Semarang
Senin, 20 Oktober 2025

Solo Furnicraft 2025 Datangkan Buyer Internasional dan Buka Jaringan Baru IKM

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Pameran Solo Furnicraft 2025 resmi ditutup pada Minggu (20/10/2025), setelah berlangsung selama lima hari sejak 16 Oktober di Sentra IKM Srikayu, Solo. Pameran ini dinilai berhasil mencapai tujuannya untuk membuka akses pasar dan mempertemukan pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) mebel dengan buyer dari berbagai negara.

 

Bhayu Atmojo Putro, Kepala Bidang Perindustrian Dinas UKM dan Perindustrian Kota Solo, yang mewakili Kepala Dinas, menyatakan bahwa agenda utama pameran adalah mendatangkan buyer untuk membuka pasar penjualan dan komunikasi.

 

“Lima hari ini kita bikin Expo, kita sudah mendatangkan buyer-buyer untuk membuka pasar penjualan dan pasar komunikasi. Jadi buyer datang itu tidak hanya kita jual barang, tapi ada komunikasi, ada jaringan kan yang penting seperti itu,” ujar Bhayu.

 

Ia menyebutkan bahwa buyer yang hadir berasal dari berbagai negara, seperti India , Malaysia, Singapore, Turki, termasuk buyer lokal. Bhayu berharap peluang besar yang sudah difasilitasi oleh pemerintah ini dapat ditangkap oleh para pelaku IKM.

Baca juga:  PLN dan PWI Surakarta Serahkan Seribu Bibit Pohon kepada Pemkot Solo

 

Pemerintah Kota Solo berkomitmen menjadikan Solo Furnicraft sebagai agenda rutin tahunan dan memasukkannya ke dalam event kalender Kota Solo. “Memang mimpi saya acara ini nanti akan menjadi acara rutin masuk ke Agenda event Kota Solo karena pelaku usaha ini kan banyak di sini,” tambahnya.

 

Bhayu juga menekankan bahwa gedung IKM Srikayu adalah fasilitas terbuka (factory sharing dan showroom sharing) yang harus dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat, termasuk wirausaha baru.

Wakil Walikota Surakarta, Astrid Widayani, yang berkesempatan berkunjung juga memberikan apresiasi tinggi terhadap pameran Solo Furnicraft 2025 yang digelar di IKM Srikayu.

 

“Event ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menjadi bukti bahwa produk kayu asal Solo banyak yang telah menembus pasar internasional.” Kata Astrid yang berkunjung di hari kedua pameran.

 

Astrid menambahkan, Solo memiliki kebanggaan tersendiri karena memiliki banyak produk mebel berkualitas. Ia menilai, pameran seperti Solo Furnicraft sangat penting untuk membuka kesempatan promosi yang lebih luas.

Baca juga:  Kasus DBD di Boyolali Meningkat

 

Eko Budi Nugroho, perwakilan peserta pameran dari Rupa Kayu—brand yang bernaung di bawah Koperasi Mentari Mebel Gilingan—mengungkapkan antusiasme para peserta pameran.

 

“Ini merupakan pengalaman yang baru bagi kami karena sebelumnya kami kan baru pertama juga ikut pameran seperti ini. Kebetulan dari [Dinas] juga mendatangkan buyer, jadi itu suatu pengalaman, kita jadi tahu bagaimana bertemu dengan buyer, bagaimana kita bertransaksi dengan mereka,” kata Budi.

 

Selain berinteraksi dengan buyer, pameran ini juga menjadi ajang bagi IKM lokal untuk belajar dari para peserta lain yang sudah berpengalaman di pasar ekspor.

 

Budi berharap event Solo Furnicraft dapat terus diadakan, bahkan menjadi agenda tahunan Kota Solo, sehingga IKM tidak perlu jauh-jauh berpameran.

 

“Semoga dari event ini ada feedback-feedback juga dari para buyer yang sudah kita temui. Semoga kita juga bisa cepat ekspor dan maju terus furniture Indonesia,” tutupnya. (dea/rit)


TERKINI


Rekomendasi

...

LKS Nur Hasan Berikan Santunan 315 Anak...

Kolom Begog: Sejak Dulu

Lansia di Sragen Tewas Tercebur Sumur