JATENGPOS.CO.ID, – Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan dan mewujudkan potensi yang dimiliki siswa. Pengembangan potensi tersebut dapat dimulai dengan menumbuhkan keterampilan dan kemampuan berpikir siswa melalui belajar. Belajar terjadi ketika ada interaksi antara individu dengan lingkungan, baik secara fisik maupun sosial. Tujuan dari belajar adalah agar peserta didik memiliki perkembangan, baik dalam hal koqnitif, afektif, maupun psikomotor sebagaimana yang dikemukakan oleh Bloom. Belajar yang efektif dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dimyati dan Mudjiono (2002:51) berpendapat bahwa proses pembelajaran akan lebih efektif apabila siswa lebih aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Berbeda dengan kondisi yang ada di kelas 8 F SMP Negeri 3 Jatisrono . dalam setiap kegiata pembelajaran siswa cenderung pasif, takut bertanya, semangat untuk mengikuti pelajaran IPA rendah begitupula nilai hasil belajarnya juga rendah.
Maka untuk mengatasi kondisi itu perlu mengubah strategi pembelajara konvensional yang selama ini hanya berpusat pada guru , beralih ke pebelajaran yang berpusat pada murit (student senter) . Pada strategi ini tidak lagi siswa sebagai obyek pembelajaran tetapi berperanan sebagai subyek pembelajara, Melalui partisipasi seorang siswa akan dapat memahami pelajaran dari pengalamannya sehingga akan mempertinggi hasil belajarnya. Maka untuk dapat memperoleh hasil belajar yang dapat mendorong partisipasi dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, perlu dipilih beberapa model yang dapat mengatasi masalah tersebut. Model pembelajaran yang tepat digunakan untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis kali ini adalah Problem Based Learning (PBL).Penelitian dilaksanakan dengan dua siklus Dimana setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: 1).Perencanaan, 2).Tindakan. 3).Penilaian. dan 4).Refleksi. Tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mapel IPA di kelas 8 F SMP Negeri 3 Jatisrono tahun pelajaran 2017/2018
Probkem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang diawali dengan penyajian masalah yang dirancang dalam konteks yang relevan dengan materi Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan. Pembelajaran Berbasis Masalah dalam kaitannya dengan pengetahuan alam adalah suatu pendekatan pembelajaran yang diawali dengan menghadapkan siswa dengan venomena alam. Dengan segenap pengetahuan dan kemampuannya, siswa dituntut untuk menyelesaikan masalah yang kaya dengan konsep-konsep yang merhubungan dengan alam. Ibrahim dan Nur (2000: 13) dan Ismail (2000: 1) mengemukakan bahwa langkah-langkah (sintaks) adalah sebagai berikut; adalah : (1) menemukan masalah; (2) mendefinisikan masalah; (3) mengumpulkan fakta; (4) merumuskan hipotesis; (5) penelitian; (6) memahami kembali suatu masalah; (7) menyuguhkan alternatif; dan (8) mengusulkan solusi . Kelebihan dari penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di antaranya : 1) mempermudah memahami isi pelajaran. 2) dapat menemukan pengetahuan baru .3). meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa Pemecahan masalah 4). berkemampu menstansfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.5). dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru 6).dapat memberikan kesempatan pada siswa yang mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. 7). meningkatnya minat belajar siswa.
Dari hasil penelitian yang kami peroleh nilai ulangan pada prasilus atau nilai sebelum tinkan hanya ada 22% siswa yang tuntas KKM(72) dengan nilai rata-rata: 61,53 ,sedangkan pada siklus I terdapat 50% siswa tuntas, nila rata-rata: 69,15. Pada siklus ke II prosentae kelulusan naik menjadi 81,25 % dengan nilai rata-rata kelas mencapai nilai 75, Begitu pula dari hasil pengamatan non tes terhadap keaktifan dan minat siswa didalam mengikuti pembelajaran terlihat adanya prosentase peningkatan yang seknivikan. Dari hasil penelitian tindakan kelas yang kami lakukan melalui model pembelajaran Problrm Based Learning (PBL) pada meteri Sisitem dalam Kehidupan Tumbuhan di kelas 8F SMP Negeri 3 Jatisrono tahun pelajaran 2017/2018 berpengaruh positif terhadap hasi belajar siswa.
Dengan demikian penggunaan model penbelajara Broblem Based Learning (PBL) mampu membantu siswa dalam memecahkan masalah dan dapat digunakan guru didalam mengembangkan kopetensi yang dimiliki oleh siswa.
Drs.Trisno Utomo, M.Pd.
Guru SMP N 3 Jatisrono Wonogiri