OUTING CLASS TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS

Samin, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Slogohimo Wonogiri
Samin, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Slogohimo Wonogiri

JATENGPOS.CO.ID – Belajar merupakan kewajiban bagi peserta didik. Namun kata belajar bagi peserta didik, kadang menjadi kata yang menakutkan. Hal ini dapat terlihat dari antusiasme dalam mengikuti pembelajaran masih rendah. Daya kreatif, inovatif serta empati peserta didik terhadap lingkungan juga masih rendah. Bahkan, ketrampilan peserta didik dalam memecahkan suatu masalah masih sangat kurang. Keadaan tersebut mencerminkan bahwa motivasi peserta didik benar-benar sangat rendah.

Motivasi belajar dapat menyadarkan peserta didik saat awal sampai pada hasil akhir pembelajaran, menginformasikan pentingnya usaha belajar daripada hanya bermain, mengarahkan pada semua kegiatan belajar, meningkatkan semangat belajar, dan juga menyadarkan adanya suatu perjalanan belajar yang kemudian untuk bekerja. Sehingga apabila motivasi dilakukan dengan kesadaran sendiri, maka tugas belajar bisa terselesaikan dengan lebih baik.

Guru sangat berperan penting dalam dunia pendidikan untuk menciptakan generasi mendatang yang cerdas, berwawasan tinggi, dan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang diperhitungkan dalam dunia pendidikan. Tetapi pada saat ini, masih banyak guru yang tidak mau melakukan inovasi-inovasi terhadap dunia pendidikan dan hanya mengajar secara konvensional yang membuat peserta didik tidak menikmati pembelajaran. Inovasi-inovasi tersebut dapat diaktualisasikan dalam metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan sangat dibutuhkan. Salah satu metode  pembelajaran yang melibatkan peserta didik, guru, dan lingkungan sekitar adalah metode outing class.

Outing class merupakan metode pembelajaran yang dilakukan peserta didik di luar ruangan atau kelas bertujuan membekali ketrampilan dan kemampuan dasar tertentu sebagai sarana menumbuhkan kreativitas. Selain itu outing class merupakan metode belajar yang menyenangkan, mengajarkan untuk lebih mengenal lingkungan sekitar, dan juga menghilangkan kejenuhan suasana belajar didalam kelas.Outing class dapat dilakukan disemua mata pelajaran. Karena selama proses pembelajaran antara guru dan peserta didik dapat lebih membangun “kedekatan”, lebih fresh, dinamis, dan tentunya menyenangkan. Sehingga materi yang diajarkan tetap fokus pada tujuan dan hasilnya sangat baik.

iklan
Baca juga:  CTL Tingkatkan Menulis Deskripsi

Pembelajaran outing class dapat diterapkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan cara peserta didik diajak belajar berbelanja ke pasar tradisional dan pasar modern. Di pasar tradisional peserta didik dapat belajar bagaimana memilih barang dagangan seperti sayuran, lalu membandingkan,  menawar harganya, dan belajar berkomunikasi dengan sopan kepada penjual.

Berbeda dengan belajar berbelanja di pasar modern, peserta didik terlihat lebih antusias dalam memilih sendiri barang yang akan dibeli, membayar secara personal dan belajar bersabar mengantre di kasir. Melalui kegiatan ini, peserta didik diharapkan mampu membedakan situasi dan perbedaan pelayanan serta cara bertransaksi secara langsung  antara pasar tradisional dengan pasar modern, dan juga melatih keberanian dan kemandirian.

Baca juga:  Metode Inklusi Tingkatkan Servis Atas

Manfaat pembelajaran outing class akan menambah pengetahuan dan kecintaan  peserta didik terhadap alam sekitar, menghilangkan kejenuhan belajar didalam kelas, mudah menerima informasi, menambah kepedulian terhadap lingkungan, meningkatkan kemampuan dalam bercerita, merangsang kreativitas, menambah pengetahuan guru dalam merencanakan strategi pembelajaran serta dapat meningkatkan motivasi belajar.

Dengsn adanya metode pembelajaran outing class ini, maka motivasi perserta didik dalam melakukan persiapan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) akan lebih aktif dibandingkan persiapan metode pembelajaran konvensional. Proses pembelajaran tidak lagi monoton tetapi lebih berjalan secara aktif, interaktif dan menyenangkan karena peserta didik dapat berkomunikasi secara langsung dengan narasumber, mengamati serta merasakan pengalamannya sendiri.

Baca juga:  Implementasi Listening Team dalam Pembelajaran Teks Discussion
Samin, S.Pd
Guru SMP Negeri 3 Slogohimo Wonogiri
iklan