JATENGPOS.CO.ID, – Pendekatan saintifik dalam pedoman pembelajaran kurikulum 2013 dijelaskan bahwa pendekatanĀ Saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,menalar dan mengkomunikasikan. Bahan alamĀ merupakan bahan-bahan yang mudah di dapat disekitar anak.. Tujuan dalam memanfaatkan bahan sisa dan bahan alam sebagai media belajar yaitu :Memperkaya / menambah alat bermain/ sebagai sumber belajar,Ā memotivasi guru untuk lebih peka dalam mengoptimalkan lingkungan sekitar untuk dijadikan sebagai media bermain, murah, mudah dan tersedia.Beberapa bahan alam yang dapat kita manfaatkan untuk media bermain diantaranya Batu-batuan, kayu dan ranting, biji-bijian, daun-daun kering, pelepah dan Bambu.
Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan saraf pada waktu manusia sedang berpikir (Gagne dalam Jamaris, 2006). Istilah āCognitiveā berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan (Neisser, 1976). Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan) yang bertalian dengan rasa. Piaget (dalamĀ Saputra, 2005) mengatakan bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan atau kepuasaan bagi diri seseorang. Dalam Teory Cognitive Developmentalnya Jean Pieaget mengemukakan bahwa bermain amat penting bagi perkembangan kognitif seorang anak dengan melatih kemampuan adaptasi dengan lingkungannya dan suasana yang menyenangkan.
Dengan kemampuan anak yang berbeda-beda dalam menangkap apa yang telah dijelaskan oeh guru akan memunculkan hasil karya anak yang berbeda-beda sesuai kemampuan mereka masing-masing terutama saat pembelajaransain untuk anak yang disajikan kurang menggugahĀ minat anak untuk bermain dan belajarhal ini menyebabkan Ā tujuan dari pembelajaran untuk meningkatkan Kognitif Ā anak kurang bisa tercapai dengan maksimal, dalam kondisi seperti ini diperlukan adanya tindakan kelas untuk meningkatkan Kognitif pada anak yang lebih menyenangkan dilakukan oleh anak dan mengena pada tujuan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Sehubungan hal tersebut diatas,penulis ingin menyajikan pendekatan saintifik dalam pembelajaran denganĀ mediaĀ bahan alam ( PENSADEBALAM). Pembelajaran harus bermakna,karena pembelajaran yang bermakna merupakan suatu proses pembelajaran yang efektif dan akan membawa pengaruh besar terhadap perubahan tingkah laku anak didik dalam mencapai kompentesi harus didasari pada sistem pembelajaran yang bermakna.
Beberapa manfaatpenerapanpendekatansaintifik, yaituLebih mudahditerimaolehanak, bermaknabagianak, lebih utuhditerimaolehanak, lebih melekat menjadiperilaku anak, mengurangiĀ Ā verbalismeĀ (menghindariĀ Ā guruĀ Ā untukĀ Ā banyak menjelaskansecaralisan), lebih mudahditerapkanolehanak, anak lebih menghargaikemampuanyang diperolehnya, anak lebih percaya diri, anak lebih banggaterhadap kemampuanyang diperolehnya, serta kemampuanyang diperolehlebih permanen.
Suasanapenerapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan bahan alam dalam pengembangan kemampuan kognitif pada anak kelompok B taman kanak-taman Kutilang Sumbersari kecamatan Banyuurip berlangsung sangat menyenangkan. Anak sangat antusias mengikuti pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan bahan alam tersebut. Hal ini berpengaruh dengan Hasilbelajar pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan bahan alam dalam pengembangan kemampuan kognitif pada Anak Usia Dini.