JATENGPOS.CO.ID, Sampai di era digital sekarang ini, pelajaran Bahasa Inggris masih menjadi salah satu pelajaran yang dianggap momok oleh sebagian besar siswa-siswi. Anggapan ini sudah muncul di benak siswa-siswi bahkan sebelum mereka memulai pelajaran. Pemikiran ini membuat kesiapan siswa-siswi dalam menerima pembelajar Bahasa Inggris tidak maksimal. Otak siswa-siswi sudah dibebani dengan anggapan sulitnya Bahasa Inggris dan besar serta beratnya kamus bahasa Inggris sehingga anggapan itu sudah menutupi jalan masuknya pengetahuan Bahasa Inggris ke otak mereka.
Di era digital sekarang ini, banyak media munculnya kata-kata bahkan kalimat dan jargon berbahasa Inggris. Televisi memunculkan program berbahasa Inggris, game online hampir semuanya berbahasa Inggris, game di gawai yang sekarang menjamur juga sebagian besarnya berbahasa Inggris, perkembangan perdagangan dan bisnis semakin mendunia sehingga kebutuhan bahasa Inggrisnya juga semakin meningkat. Hal ini membantu menumbuhkan minat dalam mempelajari Bahasa Inggris. Banyak orang jadi tertarik untuk tahu dan mempelajari Bahasa Inggris. Dengan tumbuhnya rasa tertarik dan minat ini, memudahkan seseorang dalam mempelajari Bahasa Inggris.
Kamus digital semakin memudahkan seseorang dalam mempelajari bahasa Inggris. Ukurannya lebih kecil dan lebih ringan memudahkan kita membawanya kemana-mana. Bentuknya yang lebih moderen membuat kita lebih percaya diri dalam membawa dan menggunakannya baik di sekolah atau di tempat-tempat umum. Dalam sekali pencet, sedetik kemudian sudah muncul arti dari kata atau kalimat bahkan paragraf yang kita cari. Sangat jauh berbeda dengan kamus bahasa Inggris manual yang berbentuk buku yang tebal dan butuh waktu beberapa detik untuk menemukan kata yang kita cari.
Untuk pembelajaran bahasa Inggris didalam kelas, kamus digital sangat membantu siswa-siswi dalam mengerjakan soal-soal latihan. Waktu untuk mengerjakan soal-soal latihan menjadi lebih cepat, terlebih dalam memahami sebuah teks. Para siswa hanya mengetikkan satu kata yang mereka tidak tahu artinya, sedetik kemudian mereka telah mengetahui artinya dan dapat melanjutkan pemahamannya. Tidak seperti kamus bahasa Inggris manual yang berlembar-lembar sehingga perlu waktu lebih lama untuk menemukan arti dari sebuah kata. Ketikapelajaran praktik percakapan, pembuatan dialog percakapan juga tidak terkendala dengan ketidaktahuan kosakata yang akan dibuat sehingga waktu pembuatan dialog lebih singkat dan waktu praktik menjadi lebih banyak.
Untuk siswa-siswi setingkat Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah, penggunaan kamus digital di dalam kelas sepertinya sudah menjadi kebutuhan untuk menunjang pelajaran Bahasa Inggris. Pelajaran bahasa Inggris yang sekarang banyak berbasis teks, sangat terbantu dengan adanya kamus digital yang sangat membantu siswa-siswi dalam memahami teks tersebut dengan lebih cepat. Dalam memahami sebuah teks, siswa-siswi akan menemukan satu atau beberapa kata yang mereka tidak tahu artinya. Dengan adanya kamus digital, mereka hanya mengetikkan satu kata lalu pencet enter atau ok, sedetik kemudian akan muncul arti yang dicari. Percepatan waktu ini akan berdampak pada cepatnya mereka memahami teks dan menyelesaikan pembelajarannya.
Sayangnya, pemberian izin menggunakan kamus digital di dalam pembelajaran Bahasa Inggris di dalam kelas oleh guru Bahasa Inggris kadang-kadang disalahgunakan oleh beberapa siswa-siswi. Keberadaan kamus digital yang menyatu dengan handphone android, memungkinkan siswa-siswi mengakses layanan internet yang lainnya. Siswa-siswi tersebut menyalahgunakan izin penggunaan kamus digital dengan mengakses media sosial dan melakukan chatting, menonton video di youtubeatau membaca artikel yang tidak ada hubungannya dengan topik pembelajaran saat itu atau bermain game baik game online atau game hasil unduhan. Jika kecurangan ini diketahui oleh temannya, akan menimbulkan kecemburuan, memicu keributan dan berujung terganggunya proses belajar di dalam kelas.
Untuk menghindari penyalahgunaan kamus digital di dalam kelas ini, sebelum pembelajaran Bahasa Inggris dimulai sebaiknya dibuat kesepakatan atau perjanjian terlebih dahulu antara guru dan siswa-siswi tentang penggunaan kamus digital di dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Dalam kesepakatan atau perjanjian tersebut dapat berisi kamus digital jenis apa yang diizinkan dan sangsi bagi yang melanggar.