Asyik Belajar Entry Jurnal dengan Akuntapoli

Dian Karyasari Kurniasih, S.Pd. Guru SMK Negeri 3 Surakarta

JATENGPOS.CO.ID, – Belajar merupakan bagian dari hidup manusia. Belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh iktikad dan maksud tertentu. Belajar berlangsung seumur hidup, kapan saja dan dimana saja.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar adalah media yang diterapkan oleh guru. Media pembelajaran merupakan perantara, wadah atau penyambung pesan-pesan pembelajaran. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat menimbulkan kegairahan belajar.

Media yang biasa dipakai oleh guru selama ini dirasa kurang menimbulkan gairah belajar, untuk itu guru perlu memilih dan memilah media yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan. Kecocokan media yang digunakan ini akan menjadi penentu keberhasilan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Salah satu media yang tepat untuk pembelajaran materi entry jurnal adalah akuntansi monopoli (akuntapoli).

Akuntansi monopoli (akuntapoli) adalah media pembelajaran yang menggunakan bahan papan permainan monopoli berserta kelengkapannya. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaan dan pertukaran property dalam sistem ekonomi yang disederhanakan.

iklan
Baca juga:  Bulletinboard “MC” Tingkatkan Minat Belajar Siswa

Cara bermain akuntapoli sama halnya dengan permainan monopoli.Setiap pemain melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya.  Apabila mendarat di petak yang belum dimiliki oleh pemain lain, ia dapat membeli petak itu sesuai harga yang tertera. Bila petak itu sudah dibeli pemain lain, ia harus membayar pemain itu uang sewa yang jumlahnya juga sudah ditetapkan.

Ada beberapa tahapan dalam penerapan akuntapoli. Pertama, guru mempersiapkan media akuntansi monopoli, yang terdiri atas 1) papan monopoli, uang monopoli, bidak-bidak untuk mewakili pemain,dua buah dadu bersisi enam. Kartu hak milik untuk setiap property, 32 rumah dan 12 hotel dari kayu atau plastik. Rumah biasanya memiliki warna hijau, hotel warna merah, kartu-kartu Dana Umum dan Kesempatan, 2) Formulir entry jurnal dan saldo kas.

Baca juga:  Praktik Pembuatan Kompos Meningkatkan Pemahaman Materi Teks Prosedur

Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4 siswa. Guru membagikan peralatan yang dibutuhkan kemudian menjelaskan aturan permainan.Siswa melakukan permainan monopoli sambil mencatat semua transaksi yang terjadi kedalam jurnal yang diperlukan, kemudian setelah permainan selesai siswa membuat rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran kas, menghitung jumlah fisik uang dengan benar, dan membuat laporan.

Selama permainan berlangsung guru menjadi pengawas dan memantau agar pelaksanaan permainan akuntapoli berjalan dengan lancar dan tertib. Di akhir permainan, guru menyimpulkan kejadian dan persepsi. Guru dan siswa juga menganalisis proses dan membandingkan aktivitas simulasi dengan dunia nyata. Selanjutnya, siswa menghubungkan simulasi dengan materi entry jurnal. Jika sudah selesai, guru mengumpulkan dan menilai hasil pekerjaan siswa. Siswa yang mengerjakan dengan benar akan dinyatakan sebagai pemenang dan mendapatkan penghargaan.

Dengan penerapan media akuntapoli ini diharap siswa lebih antusias dan senang dalambelajar.Siswa juga dapat lebih terampil dalam mencatat entry jurnal. Adanya pembagian kelompok secara acak dapat meningkatkan kerja sama dan interaksi yang intens antar siswa sehingga siswa mempunyai pengalaman dalam bekerja dengan tim. Pembuatan laporan kas pada akhir periode secara cepat dan tepat mendidik siswa untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaannya danpada saat dilakukan penilaian secara individu siswa memperoleh hasil yang lebih baik.Dengan demikian, penggunaan media ini tidak hanya tercapainya tujuan indikator pembelajaran tetapi juga membentuk karakter siswa.

Baca juga:  “Tutor Sebaya”Tingkatkan Pemahaman Matematika

Untuk itu perlu kiranya guru menggunakan media akuntapoli agar proses pembelajaran lebih variatif. Siswa bisa mengikutinya dengan penuh antusias dan hampir tidak ditemukan kejenuhan pada diri siswa terutama kegiatan belajar mengajar dilakukan pada jam-jam akhir. Keasyikkan siswa dalam mengikuti pembelajaran terlihat nyata.

Dian Karyasari Kurniasih, S.Pd.

Guru SMK Negeri 3 Surakarta

iklan