JATENGPOS.CO.ID, Tuntutan kecakapan abad 21 dari belajar untuk mencari tahu ( Learing to Know), belajar untuk mengerjakan (Learning to Do), belajar untuk menjadi diri pribadi (Learning to Be) dan belajar untuk berkehidupan bersama dalam keamaian (Learning to Live Together in Peace) serta belajar untuk memperkuat keimanan ketaqwaan san akhlak mulia. Kecakapan- kecakapan tersebut telah ditanamkan pada peserta didik satuan pendidikan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Ketrampilan/ skilllulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sangat menjawab tantangan pada era globalisasi. Tidak hanya ilmu pengetahuan yang digembleng tetapi lebih pada keahlian/ skill dari berbagai jurusan yang berkembang di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) lebih diprioritaskan. Misalnya sepeserti jurusanmesin, perangkat lunak, akuntansi dll.
Output peserta didik tak lepas dari profesionalisme guru dalam membantu membentuk pribadi-pribadi berkarakter. Profesionalisme guru salah satunya terindikasi dari kompetennya baik sesuai menguasai kompetensi pribadi, sosial maupun profesional. Dengan profesionalisme yang dimiliki guru maka akan berdampak berbanding lurus dengan output peserta didik yang dihasilkan. Meningkatkan kualitas diri/value sebagai peserta didik yang mampu berdaya saing dengan dunia usaha adalah salah satu karakteristik lulusan peserta didik SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Mengedepankan kreatifitas peserta didik yakni menciptakan kemampuan peserta didik dalam mengembangkan solusi, ide, konsep, teori, prosedur, produk inovasi sebagai bentuk kreatifitas peserta didik SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
Pengelolaan proses pembelajaran guru di kelas yang dikemas melalui pendekatan saintificdan berbagai model pembelajaran guna mewujudkan tujuan pendidikan. Tentu dengan memperkuat penanaman nilai-nilai kecakapan abad 21. Sebagaimana Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulai, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Oleh karena dengan penguatan karakter peserta didik SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) oleh guru dengan kontrol kepala sekolah tidak mustahil akan tercipta output/ lulusan SMK yang unggul mampu berdaya saing di era globalisasi.
Drs. Bambang Dite Wahyono, M..Pd.
Kepala SMK N 6 Kendal