Belajar Menyenangkan dengan Model NHT

SUJIARTI,S.Pd SD SD NEGERI 2 PUNGGELAN
SUJIARTI,S.Pd SD SD NEGERI 2 PUNGGELAN

JATENGPOS.CO.ID, – Pendidikan Kewarganegaraan salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang memberikan pengajaran tentang bagaimana menjadi warganegara yang baik yang tidak hanya bisa mengajarkan moral namun juga memberikan pengetahuan tentang dunia kepemerintahan.

Namun, mata pelajaran yang digunakan untuk membangun rasa kebangsaan ini seakan akan hilang maknanya, banyak dari siswa yang tidak menyukai mata pelajaran tersebut. Mengapa banyak siswa yang tidak menyukai mata pelajaran yang sebenarnya sangat penting ini? Ketidaksukaan ini disebabkan karena menurut siswa materi PPKn terlalu rumit sehingga banyak yang harus dihafalkan. Para siswa sudah terlanjur menganggap PPKn adalah mata pelajaran hafalan, bukan pemahaman.

Dalam pengajaran yang dilakukan selama ini guru jarang menggunakan model-model pembelajaran kooperatif dan kebanyakan menggunakan metode ceramah. Hal tersebut terjadi karena guru belum begitu paham model-model pembelajaran yang ada, dan pengalaman tentang model-model pembelajaran juga masih minim.

Baca juga:  CD Moving Tournament Menggunakan Media CD Bekas Tingkatkan Logical Computational Thinking Skill Pada Logika Sorting

Sewaktu pembelajaran guru hanya mengandalkan kemampuan ceramah yang dimilikinya dalam menyamaikan materi pelajaran,setelah materi selesai disampaikan guru selanjutnya memberikan latihan berupa soal-soal yang harus dijawab oleh siswa. Setelah siswa selesai mengerjakan latihan itu guru memberikan nilai pada buku siswa.

iklan

Prosese pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut dapat menyebabkan siswa menjadi jenuh untuk belajar, siswa tidak termotivasi untuk mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru, siswa cepet bosan mendengarkan guru berceramah sehingga hampir sebagian dari siswa melakukan kegiatan yang lainnya diluar dari kegiatan belajar.

Dari penjelasan diatas, perlu adanya perpaduan dan modifikasi ceramah dengan metode lain. Metode yang dapat mendorong peserta didik berperan aktif adalah metode pembelajaran tipe NHT.

NHT (Numbered Heads Together) yaitu penomoran, berfikir bersama, atau kepala bernomor. NHT memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membeagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dan dapat meningkatkan semangat kerjasama mereka.

Baca juga:  “Tutor Sebaya”Tingkatkan Pemahaman Matematika

Ciri khas dari NHT adalah guru memberi nomor dan hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya. Dalam menunjuk siswa tersebut guru tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang mewakili kelompok. Cara tersebut menjamin keterlibatan total semua siswa dan merupakan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual dalam diskusi kelompok.

Model NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbai informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.

Dengan model NHT dapat meningkatkan prestasi siwa belajar siswa, mengembangkan sikap positif siswa, mengembangkan sikap kepemimpinan siswa, mengembangkan sikap rasa ingin tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa, mengembangkan rasa saling memiliki, serta mengembangkan keterampilan untuk masa depan.

Baca juga:  Permainan Kelompok Mampu Tingkatkan Kemampuan Bekerja Sama

Dari penjelasan diatas melalui metode pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dapat meningkatkan partisipasi peserta didik dalam mengikuti pelajaran dan dapat kreativitas peserta didik dan juga partisipasi dalam mengikuti pembelajaran PPkn sehingga hasil belajar meningkat.

Semoga dengan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dapat memberikan manfaat bagi pengembangan teori pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang selama ini dianggap membosankan bagi sebagian siswa dan Dengan media pembelajaran yang digunakan, maka diharapkan asumsi anak didik dimasa yang akan datang mengenai PKn yang membosankan berubah menjadi PKn yang menyenangkan dengan adanya media pembelajaran tersebut. Karena ketika siswa sudah merasa senang, maka siswa kan lebih cepat memahami materi yang disampaikan, serta dapat mengaplikasikan nilai-nilai luhur yang terdapat pada Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

SUJIARTI,S.Pd SD

SD NEGERI 2 PUNGGELAN

iklan