Alat Peraga Bahan Bekas, Dukung Pembelajaran

Sri Wahyuni,S.Pd. SMP Negeri 2 Tangen
Sri Wahyuni,S.Pd. SMP Negeri 2 Tangen

JATENGPOS.CO.ID, – Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) adalah pembelajaran yang bersifat saintific. Peserta didik dituntut untuk aktif dalam proses belajar mengajar , membangun pemikirannya untuk menemukan konsep pengetahuan. Agar peserta didik dapat belajar sesuai dengan apa yang diharapkan perlu adanya sarana untuk mendukung  proses belajar mengajar. Sarana tersebut salah satunya adalah alat praktikum. Penulis dalam melaksanakan proses belajar mengajar mengharapkan alat praktikum di laboratorium IPA tersedia lengkap dan mencukupi kebutuhan peserta didik,tetapi apa yang penulis alami di sekolah bahwa alat praktikum belum memadai untuk memenuhi kebutuhan praktikum,baik dipandang dari segi kelengkapan atau jenis alat maupun jumlahnya.

Berdasarkan kondisi  tersebut, penulis akhirnya memikirkan bagaimana cara agar proses belajar tetap berjalan dengan lancar tanpa terkendala oleh minimnya jumlah alat praktikum di laboratorium. Oleh karena itu penulis mencoba  membuat alat peraga sederhana dari bahan bekas dengan tujuan untuk membantu peserta didik agar bisa melakukan proses belajar mengajar dengan lancar.Kegiatan belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), terdiri dari banyak kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi yang masing – masing membutuhkan sarana untuk melakukan praktikum. Penulis dalam membuat alat peraga dari bahan bekas ini dimanfaatkan untuk menjelaskan konsep-konsep pembelajaran dari materi yang bersifat abstrak atau kurang jelas menjadi nyata dan jelas sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta minat para peserta didik. Dengan penggunaan alat peraga bahan bekas ini penulis berharap dapat memberikan wujud yang riil terhadap bahan yang dibicarakan dalam materi pembelajaran. Alat peraga dari bahan bekas yang dipakai dalam proses belajar-mengajar  memiliki manfaat menambah kegiatan belajar para peserta didik, menghemat waktu belajar, memberikan alasan yang wajar untuk belajar, sebab dapat membangkitkan minat perhatian dan aktivitas para siswa.

Baca juga:  Blended Learning Optimalkan Hasil Belajar di Masa Pandemi

             Penggunaan alat peraga dari bahan bekas dapat menimbulkan minat belajar peserta didik,  membantu dalam mengatasi berbagai macam hambatan dalam proses pembelajaran,  merangsang sasaran dari pendidikan untuk mengimplementasikan ataupun melaksanakan pesan-pesan pendidikan yang akan disampaikan.Selain itu alat peraga dari bahan bekas juga dapat membantu peserta didik untuk belajar dengan cepat serta belajar lebih banyak materi atau bahan yang disampaikan.Alat peraga dari bahan bekas hasil buatan sendiri ini dapat merangsang kreatifitas guru untuk bisa menjelaskan berbagai  materi kepada peserta didik,serta dapat mempermudah saat penyampaian materi  pembelajaran oleh para pendidik. Alat peraga dari bahan bekas ini dapat mendorong minat belajar peserta didik  untuk lebih mengetahui materi pembelajaran, lalu kemudian lebih mendalami materi pembelajaran tersebut, dan lalu pada akhirnya dapat memperoleh pengertian  yang lebih baik tentang suatu materi pembelajaran tersebut.

Baca juga:  PJBL Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Gawai

Penulis sebagai guru mata pelajaran IPA membuat alat peraga sederhana dari bahan bekas yang sudah tidak terpakai untuk mendukung proses belajar mengajar, diantaranya adalah alat peraga dari bahan bekas sederhana system peredaran darah untuk menjelaskan system peredaran darah manusia, model tata surya untuk menjelaskan system tata surya, membuat elektroskop sederhana untuk menjelaskan materi listrik statis, penggaris sederhana untuk menjelaskan materi besaran,satuan dan pengukuran, kapal uap sederhana untuk menjelaskan materi tekanan dan lain sebagainya. Dalam proses pembuatan alat peraga sederhana ini penulis selalu mengikutsertakan atau melibatkan peserta didik. Sedangkan bahan – bahan yang digunakan bisa memanfaatkan dari bahan – bahan bekas yang sudah tidak terpakai.Peserta didik pun antusias dalam proses pembuatan alat peraga sederhana tersebut.

iklan

Mencari bahan – bahan bekas yang sudah tidak terpakai pun bukan sesuatu yang sulit, papan pengumuman yang sudah tidak terpakai bisa dimanfaatkan, tali – temali bekas, bambu bekas, botol bekas pun bisa dibuat untuk alat peraga.Misalnya untuk membuat alat peraga system peredaran darah pada manusia, bahan bekas yang dibutuhkan adalah papan pengumuman yang sudah tidak terpakai, kardus bekas, botol bekas tinta printer, selang dan lain-lainnya. Dari bahan – bahan bekas tersebut bisa dirangkai sedemikian rupa sehingga terbentuklah alat peraga sederhana dari bahan bekas. Contoh alat peraga dari bahan bekas yang lain adalah pompa hidrolik untuk menjelaskan konsep Hukum Pascal mata pelajaran IPA kelas VII. Pompa hidrolik bisa dibuat dari kardus bekas, stik es krim bekas dan potongan kayu yang bisa di dapat di lingkungan sekolah. Contoh yang lain adalah alat peraga dari bahan bekas berupa Air Conditioning ( AC ) sederhana yang terbuat dari toples plastic bekas, dynamo kecil bekas mainan anak, kabel dan saklar. Dan masih banyak lagi contoh alat peraga dari bahan bekas yang lain.

Baca juga:  Asyik Belajar Matematika dengan Gadget

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan alat peraga dari bahan bekas sederhana tersebut terdapat manfaat-manfaat yang penulis alami diantaranya adalah peserta didik termotivasi untuk aktif dalam proses belajar mengajar, mengatasi kendala minimnya alat praktikum di laboratorium IPA, penghematan biaya membeli alat peraga,mengurangi pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan limbah atau bahan bekas yang sudah tidak terpakai,dan yang terutama adalah hasil belajar siswa meningkat karena motivasi belajarnya meningkat.

Sri Wahyuni,S.Pd.

SMP Negeri 2 Tangen

iklan