JATENGPOS.CO.ID, – Pendidikan adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari keberadaban dan kehidupan manusia,penyelenggaraan berbagai jenis pendidikan oleh negara maupun masyarakat pada akhirnya muaranya adalah membangun manusia yang beradab, Kurikulum pendidikan di sekolah atau madrasah sudah mulai di desain dengan segala hal atau cara akan tetapi pada akhirnya goalnya adalah menjadikan peserta didik yang memiliki bekal dalam kehidupan untuk menuju hari esok yang lebih baik sesuai dengan kaidah yang telah ada,Namun demikian persoalan karakter dan watak serta pribadi mentalitas siswa masih sangat perlu diperhatikan mengingat masa sekarang ini sudah memasuki era digital yang menuntut kebijaksanaan dalam penggunaan tehnologi.
Kehidupan di zaman modern seperti sekarang ini dihadapkan dengan kondisi lingkungan yang sangat riskan, dimana kehidupan sudah serba canggih segala sesuatu bisa di lakukan dengan sangat mudah apalagi tehnologi IT sudah sangat cepat informasi bagaikan angin yang cepat melesat tanpa batas padahal sekarang ini sedang di galakkan pendidikan karakter bangsa pada Kurikulum 2013 pelaksanaan pendidikan karakter ini sedang giat – giatnya dilaksanakan oleh kementrian Pendidikan di seluruh Indonesia baik dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan Tinggi oleh karena itulah maka pelaksanaan karakter harus di laksanakan dengan benar.
Penanaman karakter di sekolah bisa dilaksanakan dalam berbagai cara. Misalnya dengan literasi yag sering dipakai dan diprogramkan tiap sekolah. Sekarang ini dengan pembacaan buku yang sudah disediakan oleh perpustakaan sekolah. Biasanya di laksanakan sebelum pelajaran di mulai selama 15 menit baru kemudian dilaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Namun ada juga yang melakukan dengan pembiasaan dengan menghafal Asmaul Husna atau dalam agama Islam disebut nama- nama Allah SWT. Ada 99 asma Alloh kemudian anak-anak diberi lembaran foto copy an tentang daftar asmaul Husna kemudian dihafalkan tiap hari dua asma Allah beserta artinya dan dicek oleh guru piket dalam tiap harinya dan diulang sejak asmaul Husna yang pertama kembali bahkan dalam kegiatan di luar jam pelajaran misalnya sewaktu jam istirahat.
Hal ini sangat efektif sekali dalam pendalaman mengenai pengetahuan dan dalam kaidah dalam Islam dan juga secara tidak langsung juga bisa menanamkan karakter yang baik dan luar biasa kepada para siswa. Apabila ada siswa yang beragama non muslim bisa dipergunakan pembacaan ayat – ayat dalam kitab suci agama masing- masing. Anak – anak sangat antusias sekali dalam hal ini mereka banyak yang berlomba lomba menghadap guru piket untuk menghafalkan tugas tersebut.
Model penghafalan Asmaul Husna yang diterapkan pada para siswa tersebut bisa menjadi alternatif bagi lembaga pendidikan atau madrasah dalam membangun karakter siswa. Tujuannya agar mereka menjadi anak yang sholeh berahlakul kharimah berbakti kepada orang tua.Sehingga anak- anak menerapkan menjadi pribadi yang sabar dalam menghadapi tantangan zaman. Misalnya lagi Yaa Rohman yang artinya Maha Pengasih sehingga para siswa juga menerapkan saling mengasihi kepada teman – temannya. Karakter- karakter yang sungguh indah dan luar biasa inilah menjadikan siswa kita untuk berkarakter baik sehingga apa yang menjadi tujuan kita bersama untuk menciptakan generasi yang hebat berkarakter.
Noor Harjanti,S.Pd,M.Pd
Guru Mata Pelajaran Sejarah SMAN 1 Sidoharjo