JATENGPOS.CO.ID, – Pembelajaran yang dilakukan oleh guru selalu dimaknai dengan sesuatu yang positif. Pembelajaran merupakan upaya dalam menyampaikan materi maupun nilai-nilai karakter untuk ditanamkan kepada peserta didik. Hal tersebut akan terdengar bertolak belakang dengan istilah Devide et Impera. Devide et Impera diidentikan dengan penjajahan dan politik adu domba yang dilakukan oleh penjajah. Sulit bagi kita untuk menghilangkan makna negative tersebut dari benak kita. Hal tersebut bukan berarti tidak ada nilai positif yang dapat kita ambil dari Devide et Impera dalam pembelajaran.. Makna adu domba dalam Devide et Impera dapat diterapkan dalam pembelajaran praktek kita sehari-hari. Hal tersebut dilakukan dengan cara melibatkan siswa sebagai pengawas praktek dan sebagai penilai teman sebaya.
Devide et Impera pada dasarnya merupakan cara yang digunakan oleh Belanda pada saat itu guna mencapai tujuannya. Politik Devide et Impera atau yang dikenal dengan politik adu domba atau pilitik pecah belah merupakan strategi Belanda di bidang politik, militer dan ekonomi guna menjaga kekuasaan. Adapun cara yang dilakukan Belanda saat itu adalah dengan memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil melalui adu domba antar personal dalam kelompok besar tersebut.
Pemanfaatan Devide et Impera, saat ini terus berkembang. Dunia politik, militer dan dunia olah raga mendominasi penggunaan politik Devide et Impera ini. Adu domba di dunia politik ataupun berlatih tanding di dunia olah raga merupakan bagian dari Devide et Impera. Memaknai Devide et Impera di dunia modern saat ini juga diartikan dengan menyatukan kelompok-kelompok kecil menjadi satu kelompok besar yang lebih kuat. Pada dasarnya tidak ada yang salah terhadap Devide et Impera. Segala sesuatu dilakukan untuk mencapai tujuan. Tujuan tersebut positif ataupun negative tergantung personal masing-masing.Devide et Imperaera modern diterapkan di semua kegiatan untuk mencapai proses dan tujuan. Penulis mencoba menerapkan hal tersebut di dunia pendidikan untuk mengoptimalkan tingkat kemampuan siswa dalam proses dan hasil belajar praktek.
Devide et Imperadalam pembelajaran adalah mengajak siswa untuk membuat dua kelompok besar. Masing-masing kelompok besar tersebut untuk membuat kelompok-kelompok kecil. Dua kelompok besar tersebut mempunyai peran sebagai (1) kelompok praktek dan (2) kelompok pengawas praktek. Kelompok praktek bertugas melaksanakan praktikum. Sedangkan kelompok besar kedua bertugas untuk melaksanakan pengawasan dan menguji coba dari hasil pekerjaan kelompok praktikum.
Praktek dan pengawasan jika telah selesai dilakukan, maka selanjutnya dilakukan bergantian. Kelompok pengawas melanjutkan praktek dan kelompok praktek bergantian menjadi kelompok pengawas. Pergantian ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta didik melaksanakan praktek maupun pengawasan. Langkah mengoptimalkan peranan masing-masing kelompok, ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pendidik, antara lain (1) menerapkan Devide et Impera melalui saling mengawasi bergantian antar teman sejawat (2) menerapkan Devide et Impera melalui saling mengawasi silang antar teman sejawat (3) menerapkan Devide et Impera melalui saling mengawasi secara acak antar teman sejawat. Penerapan ke-3 cara di atas merupakan pilihan yang dapat di sesuai dengan situasi dan kondisi.
Perkembangan situasi dan kondisi yang terus berkembang saat ini, pembelajaran diharapkan menarik bagi siswa untuk memberikan kemudahan dalam belajar. Penggunaan berbagai media, metode, cara, strategi maupun langkah-langkah yang dapat menumbuhkan semangat belajar siswa sangat dibutuhkan. Devide et Impera merupakan salah satu cara pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran yang dapat diterapkan guru. Devide et Impera dalam pembelajaran mendorong siswa untuk saling berkompetisi antar siswa atau antar kelompok. Menumbuhkan iklim kompetisi dalam Devide et Impera antara lain dapat ditempuh melalui praktek dan mengawasi saling bergantian, praktek dan mengawasi secara silang, praktek dan mengawasi secara acak. Pentingnya proses dan hasil belajar bagi siswa, penulis merekomendasi bahwa Devide et Impera dapat diterapkan dalam pembelajaran praktek.
Sutarno, M.Pd., M.Si.
Guru TITL SMK Negeri 1 Miri Kabupaten Sragen