JATENGPOS.CO.ID, – Informasi yang begitu cepat dan mudah untuk diakses mempunyai dampak yang sangat luar biasa terhadap perkembangan jiwa peserta didik kita. Dimana rata-rata usia di tingkat pendidikan sekolah Menengah, masa mencari tentang jati diri. Belum bijak untuk menentukan mana yang membuat menjadi lebih baik, penting menerima dan berusaha untuk menjadi seperti yang terlihat, dengar dan akhirnya membuat pilihan. Melihat kndisi ini, kita sebagai pendidik harus bisa menjadi filter atau penyaring sehingga mereka tidak terjebak dengan apa yang menjadi keinginan mereka. Kemauan yang tidak terwujud akan membuat pemberontakan. Memang tidak mudah, perlu usaha dan kemauan yang kuat.
Kita yang bergelut di dunia pendidikan sebagai seorang pendidik mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh yang mampu menahan dan mengatasi badai cobaan yang menghadang perjalanan mereka. Tetapi untuk menciptakan itu kita harus mengerti dasar tentang bagaimana karakter itu, karena apa yang dilakukan secara tidak langsung karena dasar karakter mereka disamping lingkungan, keluarga juga memegang peranan yang sangat penting. Pengertian karakter secara umum adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk lainnya. Sedangkan menurut ahli, Kamisa: “adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti yang dapat membuat seseorang terlihat berbeda dari orang lain. Berkarakter dapat diartikan memiliki watak dan juga kepribadian.
Lingkungan sekolah merupakan tempat dimana anak sebagian besar menghabiskan waktu, harus mampu menciptakan karakter. Salah satunya dengan kegiatan pembiasaan. Adalah proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis ataupun melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang , baik dilakukan secara bersama- sama atau sendiri. Kegiatan ini terdiri dari pembiasaan secara rutin, terencana atau terprogram dan spontan. Upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin, menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pelajaran dimulai, ini dilaksanakan untuk menumbuhkan rasa patriotisme, rasa cinta tanah air dan menghargai jasa pahlawan. Menumbuhkan tanggung jawab atas tugasnya sebagai seorang pelajar, tumbuh menjadi pribadi yang cerdas mampu melanjutkan perjuangan dan menjadi bangsa yang bermartabat dimata dunia. Berjabat tangan saat mengawali dan mengakhiri pembelajaran. Mempunyai makna untuk selalu hormat dan memohon doa restu kepada bapak ibu guru sebagai pengganti kedua orang tua mereka. Setiap kita melakukan suatu kegiatan doa restu dan keikhlasan orang tua sebagai bekal dan kunci keberhasilan. Kebersihan disetiap hari jumat, mengajarkan mereka untuk selalu menjaga kebersihan. Setiap minggu sekali memberi tanggung jawab bahwa kebersihan kelas adalah tanggung jawab dari kelas tersebut, dan seluruh lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab semua penghuni yang ada disekolah tersebut. Pembiasaan yang bersifat spontan, saat ada musibah yang menimpa temannya, akan ikut bersimpati dengan menyisihkan uang saku sekedar ucapan bela sungkawa. Pembiasaan mengumpulkan kotak infak melatih bersedekah . Semua pembiasaan yang dipaparkan diatas , patriotisme, cinta tanah air, santun, berbudi pekerti yang luhur. Berakhlak mulia, peduli terhadap sesama, dan semakin takwa menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. Pembiasaan yang dilaksanakan disekolah secara konsisten akan menumbuhkan peserta didik yang berkarakter.
Indah Murwatiningsih, S. Pd.
SMP Negeri 1 Kradenan