JATENGPOS.CIO.ID, – Perkembangan musik mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman. Semua genre tidak ketinggalan mengikuti perkembangan tersebut. Baik genre rock, pop, jazz, reggae, dangdut dan lainnya tidak luput dari perkembangan dunia musik ini. Salah satu genre musik yang berkembang pesatdi tanah air saat ini adalah genre dangdut. Pencipta lagu, penyanyi dan para pemusik sangat kreatif mengemasnya dalam satu kemasan yang menarik dan lebih menghibur.
Penggemar dangdut sangat luas bahkan anak-anak usia sekolah dasar tidak lepas menjadi bagian penggemar. Sering dijumpai anak seusia sekolah dasar menyanyikan lagu dangdut utamanya dangdut reggae yang saat ini sedang boomingdengan gerak tubuh, cara mengucapkan kata demi kata juga ekspresi wajah layaknya orang dewasa. Bahkan juga sering dijumpai seorang anak dengan percaya diri melantunkan lagu dengan goyangan seronok cenderung erotis. Anak tidak pahamyang telah dilakukan bahkan mereka bangga dengannya.
Ironisnya sebagian orang tua juga kurang menyadari akandampak negatif terhadap apa yang dilakukan buah hatinya. Bahkan bangga ketika menyaksikan si buah hati bernyanyi dan berjogetala orang dewasa. Tanpa disadari hal ituakanmerugikan perkembangan psikologis dan moralitas buah hatinya.
Bukan hanya di lingkungan keluarga atau lingkungan masyarakat, hal ini juga telah terjadi di sekolah-sekolah. SDN 01 Wonosari Kec. Gondangrejo juga tidak luput dari kondisi tersebut di mana banyak siswa yang asyik dengan lagu-lagu orang dewasa. Pernah dijumpai dalam sebuah acara perkemahan terdapat siswa yang menyanyikan lagu dengan gayayang seronok. Goyangan seronok ini tidak seharusnya dilakukan oleh seorang anak. Goyangan yang sering terlihat adalah goyangan yang cenderung erotis dandengan nuansa seksualitas. Apakah hal ini pantas untuk seorang anak sekolah dasar?
Kebanyakan lagu dewasa berisi mengenai hubungan pacaran, perselingkuhan, dan banyak masalah percintaan lainnya. Lirik lagu yang dinyanyikan juga tidak sesuai dengan perkembangan bahasa anak. Sebagai contoh kata “rabi” (menikah)yang terdapat pada lirik sebuah lagu dangdut reggae,seharusnya belum waktunya menjadi konsumsi anak.
Fakta ini sangat memprihatinkan karena saat ini begitu minimnya lagu anak-anak yang seharusnya mereka nyanyikan. Ironisnya, mereka sendiri tidak paham dengan isi dari lagu yang mereka nyanyikan. Kalau kita perhatikan dengan cermat, maka kita akan mendapati bahwa banyak media yang saat ini telah merampas anak-anak dari dunianya. Anak-anak sangat sedikit mendapatkan lagu pilihan hiburan yang sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Augustinus (dalam Suryabrata, 1987), yang dipandang sebagai peletak dasar permulaan psikologi anak, mengatakan bahwa anak tidak sama dengan orang dewasa. Anak mempunyai kecenderungan untuk menyimpang dari hukum dan ketertiban yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengertian terhadap realita kehidupan. Anak-anak lebih mudah belajar dengan contoh-contoh yang diterimanya dari aturan-aturan yang bersifat memaksa. Sobur (1988), mengartikan anak sebagai orang yang mempunyai pikiran, perasaan, sikap dan minat yang berbeda dengan orang dewasa dengan segala keterbatasan.
Bagaimana mengembalikan mereka ke dunia anak-anak? Salah satu upaya yang dilakukan diSDN 01 Wonosari Kec. Gondangrejo dengan memutar lagu anak-anak pada waktu istirahat juga pada saat tidak terdapat kegiatan pembelajaran. Hal ini perlu dilakukan karena di lingkungan keluarga dan masyarakat, mereka banyak yang tidak mendapatkan kesempatan cukup untuk tumbuh berkembang sesuai tingkat usia dan psikologinya. Ditambah dengan kesibukan orang tuanya dalam mencari nafkah keluarga dimana dalam keseharian mereka tinggal bersama orang lain yang jelas perhatiannya kurang jika dibanding dengan orang tua kandungnya. Jika keadaan ini dibiarkan berlarut-larut bukan tidak mungkin dampak buruk akan mengena pada diri mereka. Dengan demikian pemutaran lagu anak di SDN 01 Wonosari diharapkan anak dapat mengenali dunianya kembali yang penuh keceriaan dan kebahagiaan.
Suryo Hanjono, S.Pd.
Kepala SD N 01 Wonosari Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar