JATENGPOS.CO.ID, – Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan,pesan dan informasi yang tertanam dalam pikiran, media penyampaiannya bisa melalui lisan atau tulisan. Bahasa juga memiliki peran sentral demi terciptanya masyarakat yang santun dan beradab. Seseorang di katakan santun atau tidak di tentukan oleh sikap berbahasanya meliputi nada dan makna yang di sampaikan. Berbagai kebudayaan bisa saling menyatu karena ada salah satu aspek yang mampu mengikatnya yaitu bahasa. Pembeda utama manusia dengan hewan terletak pada dua hal yaitu kemampuan berfikir dan kemampuan berbahasa. Manusia mampu berfikir karena memiliki bahasa, tanpa bahasa manusia tidak akan dapat memikirkan berbagai hal terutama berpikir secara abstrak, tanpa bahasa manusia tidak akan dapat mengkomonikasikan gagasan dan pikirannya kepada orang lain. Oleh sebab itu, jika ingin mengungkapkan berbagai pemikiran dengan baik, maka manusia harus menguasai bahasa dengan baik. Penguasaan bahasa bisa berdampak dalam kehidupan salah satu yang paling dominan terdapatnya hubungan atau komonikasi interaksi. Bentuk interaksi tersebut terwujud dalam pola pengajaran yang berlangsung sebagai suatu proses saling mempengarui antara pengajar dan siswa.
Namun…. di tempat penulis mengajar, pelajaran bahasa dan sastra indonesia kurang di minati oleh siswa, karena di anggap kurang bermanfaat, sikap kurang apresiatif muncul dari siswa sehingga pelajaran bahasa indonesia terabaikan.Hal ini menyebabkan siswa merasa asing dengan bahasanya sendiri, hal ini mengingat adanya kecenderungan peserta didik yang lebih bangga menggunakan bahasa asing dari pada bahasa kita sendiri. Sikap seperti ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari baik dalam situasi formal maupun non formal. Misalnya ketika seseorang lebih fasih menyebut kata websitedi banding dengan kata laman yang menjadi padanan dari kata tersebut, hal sejenis terjadi pada penggunaan istilah lain seperti kata handphon yang lebih familier di banding dengan kata telefon genggam. Selain sikap berbahasa yang semacam itu sikap lain yang tercermin adalah bagaimana seseorang lebih bangga menggunakan pengaturan telefon genggamnya atau komputernya dengan bahasa inggris di bandingkan dengan bahasa indonesia. Hal ini merupakan fenomena yang ironis, jika mengingat pendapat yang menyatakan bahwa” bahasa menunjukkan jati diri bangsa “ maka kini jati diri itu mulai keropos dan bisa saja tergerus bahkan hilang dari peradaban bangsa kita… yaitu bangsa Indonesia.Hal ini yang menjadi permasalahan penulis dalam mengajar bahasa indonesia.
Bagaimana menumbuhkan minat siswa pada pelajaran bahasa Indonesia? Hal ini tentunya ada beberapa faktor yang mempengaruinya. Faktor-faktor tersebut bersumber pada dirinya dan luar dirinya atau lingkungannya antara lain sebagai berikut : 1. Faktor dalam diri siswa, yang terdiri dari Aspek jasmaniah, mencakup kondisi fisik atau kesehatan jasmani dari individu siswa. Kondisi fisik yang prima sangat mendukung keberhasilan belajar dan dapat mempengarui minat belajar. Namun jika terjadi gangguan kesehatan pada fisik terutama indera penglihatan dan pendengaran, otomatis dapat menyebabkan berkurangnya minat belajar pada dirinya.Aspek Psikologis ( kejiwaan ), menurut Sardiman (1994:44) faktor psikologis meliputi perhatian, pengamatan,tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat dan motif. 2. Faktor dari luar siswa, meliputi :A. Keluarga , meliputi hubungan antar keluarga, suasana lingkungan rumah dan keadaan ekonomi keluarga. Sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber belajar, media pembelajaran, hubungan siswa dengan temannya, guru-gurunya dan staf sekolah serta berbagai kegiatan kokurikuler. Lingkungan Masyarakat, meliputi hubungan dengan teman bergaul, kegiatan dalam masyarakat, dan lingkungan tempat tinggal. Dari uraian di atas dapat di pahami bahwa faktor-faktor dari diri siswa dan dari luar siswa saling berkaitan dalam menumbuhkan minat belajar siswa. Kurang atau hilangnya minat belajar siswa di sebabkan oleh banyak hal yang secara tidak langsung dapat mempengarui pencapaian hasil belajar.
Minat belajar merupakan salah satu komponen yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa, terlebih dahulu kita harus memperhatikan apa yang menjadi latar belakang yang menyebabkan berkurang atau bahkan hilangnya minat belajar. Setelah itu baru kita mengambil langkah-langkah apa yang harus kita lakukan untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa. Dengan demikian upaya untuk menumbuhkan minat belajar sesuai dengan sasaran. Dari uraian yang telah di paparkan di atas, maka dapat kita tarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan upaya menumbuhkan minat belajar pada peserta didik. Pertama, pahami dan kenali terlebih dahulu kondisi fisik dan psikologis siswa. Kedua, gunakan teknik dan metode yang bervariasi dalam penyajian materi pelajaran bahasa indonesia. Ketiga, pengunaan media pembelajaran hendaknya dapat merangsang siswa untuk tertarik ikut serta dalam pembelajaran. Keempat, pahami kondisi lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah sehingga kita dapat mencari jalan keluar dan menumbuhkan minat belajar siswa.Dengan demikian pelajaran bahasa Indonesia akan selalu di hati siswa-siswi kita.
Sri Tunjiati,S.Ag
Guru Mapel Bahasa Indonesia
Pada MTs Ma’arif NU Sukoharjo, Wonosobo, Jawa Tengah