JATENGPOS.CO.ID, –Tidak mudahnya menanamkan karakter pada peserta didik pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas apalagi sudah banyak terpengaruh oleh perkembangan gawai yang begitu pesat. Pendidikan karakter peserta didik yang mestinya sudah tertanamkan pada tingkat keluarga, pada sekolah jenjang Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menegah Pertama bahkan jenjang Sekolah Menengah Atas. Dengan logika pada saat peserta didik menempuh belajar di Sekolah Menengah Atas karakter tentu sudah terbentuk. Namun yang kerap terjadi dilapangan adalah justru dengan massa-massa peserta didik duduk di bangku SMA ini menjadi gejolak peserta didik karena perkembangan dari remaja menuju dewasa yang masih labil. Guna menghasilkan karakter yang baik, jujur, bertanggungjawa, berani dll tidak serta merta sebagaimana membalikkan tangan. Perlu pendampingan dan upaya-upaya strategi yang baik sebagai orang tua, guru maupun oleh satuan pendidikan.
Selaras dengan dinamika dan perkembangan kurikulum 2013 sebagaimana arah kebijakan pendidikan dan kebudayaan yang tercantum dalam visi “ Mewujudkan insan serta ekosistem Pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter berlandaskan gotong royong” dengan salah satu misinya “peningkatanmutudanrelevansipembelajaran yang berorientasipadapembentukankarakter”. Begitu sangat diprioritaskan pembentukan karakter melalui peningkatan mutu dan relevansi pada setiap pembelajaran, pada setiap mata pelajaran. Termasuk didalamnya adalah mata pelajaran biologi. Maka, sebagai guru biologi sudah menjadi tanggungjawab dan tugasnya senantiasa mengajarkan, menanamankan nilai-nilai karakter pada peserta didik supaya terbentuk karakter-karakter yang baik. Peran dan andil guru yang cukup banyak pada pembentukan karakter peserta didik dewasa ini. Apalagi dengan percepatan ilmu teknologi yang berkembang yang sedikit banyak berpengaruh pada implementasi nilai-nilai karakter peserta didik.
Perlunyapenguatan-penguatankarakterpeserta didik dalam proses pembelajaran biologi secara terus menerus harus dikemas sedemikian. Sehingga dapat memberikan duungan-dukungan terhadap arah kebijakan kurikulum 2013 yang saat ini diterapkan. Tuntutan pembeajaran berfikir kritis juga telah ditanamkan pada proses pembelajaran biologi. Melaluikegiatanpembelajaranbiologi denganpendekatansaintifikmenggunakanberbagai model pembelajaranpesertadidikdapatmenjelaskanruanglingkupbiologi. SehinggapesertadidikdapatmembangunkesadaranakankebesaranTuhan,menumbuhkanperilakudisiplin, jujur, aktif, responsif, santun, bertanggungjawab, dankerjasama. Diantaranya materi ruang lingkupnya meliputi; ruanglingkupbiologi (permasalahanberbagaiobjekbiologidantingkatorganisasikehidupan), metodeilmiah, manfaatbiologibagikehidupandan prinsipkeselamatankerja.
Nilai-nilai karakter selalu ditumbuhkan pada pembelajaran biologi. Nampak pada awal pembelajaran dimulai guru memberikan simulasi berupa video deketif conan atau kecerobohan di laboratorium misalnya. Dengan demikian dapat terjadi komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik dalam menanggapi video tersebut. Peserta didik diajak untuk berfikir kritis atas tayangan video tersebut.
Dra.ENY LESTYOWATI_
GURU BIOLOGI SMA N 1 BOJA