Bahasa merupakan alat untuk mengkomunikasikan berbagai macam maksud dan tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini mengandung makna betapa pentingnya penguasaan bahasa sebagai life skill untuk mempertahankan hidup. Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa adalah keterampilan menulis. Dan yang paling urgen dikuasai siswa adalah keterampilan menulis deskriptif karena teks ini sangat berguna untuk mendiskripsikan orang, benda atau tempat dan dapat menjadi bagian dari teks-teks yang lain.
Permasalahan yang dihadapi siswa saat menulis teks ini adalah kurangnya kemampuan untuk menyusun informasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis mencoba menerapkan strategi MAMA pada pembelajaran teks deskriptif.
Apa MAMA? MAMA singkatan dari Semantic Mapping. Semantic Mapping berasal dari kata Semantic dan Map. Hurford dan Heasley (1983 : 1 ) menjelaskan bahwa Semantic adalah “The study of meaning in language” atau Ilmu yang mempelajari makna bahasa. Sedangkan Mapping berasal dari kata Map yang berarti peta. Semantic Mapping sebagai strategi yang dirancang untuk menunjukkan bagaimana kata-kata kunci atau konsep dihubungkan satu dengan lainnya melalui representasi grafik. Atau Semantic Mapping sebagai suatu grafik yang mempresentasikan ide-ide verbal. Ide-ide ini terdiri dari ide pokok yaitu subjek yang akan dibahas, dan sub-sub ide yang mendiskripsikan subjek. Berikut ini adalah bagaimana strategi MAMA akan diterapkan sebagai treatment terhadap masalah yang ada.
Guru mengajak siswa membahas topik yang familiar bagi mereka misalnya tentang manusia dengan subjek My Mother. Untuk memancing informasi dari siswa, guru memberikan serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan anggota keluarga sampai akhirnya siswa menyebut salah satu anggota yang paling mereka cintai, misalnya Ibuku ( my mother ). Kemudian guru menulis kata “My Mother” dipapan tulis. Setelah itu guru menyebutkan secara exsplisit subjek yang akan dibahas. Informasi yang relevan dengan subjek dapat digali dari siswa sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki untuk membangun Semantic Mapping. Guru menulis kata-kata dari siswa dipapan tulis. Sesuai dengan struktur genericnya, teks Deskriptif biasanya dimulai dengan Identification. Kata love digunakan untuk paragraf pembuka, misalnya: I love my mother very much. Kata Best dapat dimasukkan dalam opening statement misalnya menjadi: He is the best mother in the world. Sehingga kata love dan best dapat ditempatkan dibawah my mother sebagai sub ide pertama. Kedua pernyataan ini masih berupa pernyataan umum tentang my mother.
Pada langkah berikutnya guru meminta siswa memberikan informasi yang berkenaan dengan deskripsi lebih rinci dari ibunya masing-masing. Sub ide pertama misalnya tentang ciri fisik (Physical Feature). Untuk membantu siswa menemukan informasi tentang ciri fisik, guru dapat menunjukkan kata-kata kunci seperti age, figure, looks, complexion. Misalnya dibawah age guru dapat meminta siswa menyebutkan kata-kata yang berkaitan dengan umur seperti young, old, middle-age. Kegiatan tersebut dilakukan untuk kata-kata kunci yang lain sehingga siswa mempunyai gambaran apa yang harus ditulis dalam setiap sub ide.
Dengan menerapkan strategi MAMA diharapkan siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis pada pembelajaran teks deskriptif. Selain itu terbukti dapat mengungkapkan kata- kata yang berhubungan dengan topik pembicaraan dan dapat pula menciptakan keakraban diantara siswa.
Siti Kodimah, S.Pd
Guru Bahasa Inggris SMA Negeri 2 Cepu Kab. Blora