Rahasia Pintar Belajar Pemahaman Konsep Matematika dengan“TPS”

Kristiana Suhartati, S.Pd Guru Matematika SMA Negeri 1 Baturetno Kab. Wonogiri
Kristiana Suhartati, S.Pd Guru Matematika SMA Negeri 1 Baturetno Kab. Wonogiri

Pelajaran matematika pelajaran yang menjadi momok bagi siswa ,terlepas dari siswa yang menyenangi matematika. Alasannya pun bermacam – macam , ada yang mengatakan pelajarannya sulit dimengerti , materi tidak bisa dipahami ,  gaya mengajar guru itu – itu saja, guru membosankan,  siswa tidak ada kegairahan belajar, minat siswa untuk belajar rendah , semua ini akan mempengaruhi pada hasil belajar .

Sasaran pembelajaran matematika ,siswa mampu berpikir logis, kritis dan sistematis. Siswa diharapkan lebih memahami keterkaitan antara topic dalam matematika serta manfaat matematika dalam bidang lain. Berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa ,salah satunya model pembelajaran kooperatif  yang dipergunakan guru dalam mengajar.  Model pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep jika terjadi diskusi antar siswa. Pembelajaran kooperatif disusun untuk meningkatkan partisipasi siswa melalui pemberian pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompo kserta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dalam belajar.

Baca juga:  “Pegadaian” Tingkatkan Kompetensi Menulis Puisi

Think Pair Share ( TPS) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Pembelajaran TPS akan menciptakan kondisi lingkungan di dalam kelas yang saling mendukung melalui belajar secara kooperatif dalam kelompok kecil serta diskusi kelompok dalam kelas.

          TPS merupakan cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Pembelajaran TPS membimbing siswa untuk memiliki tanggungjawab individu dan dalam kelompok atau pasangannya. Prosedur ini disusun sehingga dapat memberikan waktu yang lebih banyak kepada siswa untuk dapat berpikir dan merespon yang akan membangkitkan partisipasi siswa.

iklan

TPS meliputi tiga tahap ;Think ( berpikir) ; Pairing ( berpasangan ); Sharing ( berbagi).

1). Think (Berpikir). Pelaksanaan pembelajaran TPS diawali dari berpikir sendiri mengenai pemecahan masalah. Tahap ini menuntut siswa untuk lebih tekun dalam belajar dan aktif mencari referensi agar lebih mudah dalam memecahkan masalah yang diberikan guru. Siswa diminta untuk menuliskan hasil pemikiran masing – masing. 2). Pair  (Berpasangan). Setelah diawali dengan berpikir ,siswa diminta untuk mendiskusikan hasil pemikirannya secara berpasangan. Tahap diskusi ini merupakan tahap menyatukan pendapat masing – masing siswa guna memperdalam pengetahuan mereka. Diskusi dapat mendorong siswa untuk aktif menyampaikan pendapat dan mendengarkan pendapat orang lain dalam kelompok serta mampu bekerjasama dengan orang lain. 3). Share ( Berbagi). Setelah mendiskusikan hasil pemikirannya ,pasangan – pasangan siswa diminta untuk berbagi hasil pemikiran bersama pasangannya masing – masing kepada seluruh kelas. Tahap ini menuntut siswa untuk mampu mengungkapkan pendapatnya secara bertanggungjawab dan mampu mempertahankan pendapat yang telah disampaikannya. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap hasil pemecahan masalah dan memberikan pujian bagi kelompok yang berhasil baik dan member semangat bagi kelompok yang belum berhasil.

Baca juga:  Problem Based-Learning, Atasi Masalah tanpa Masalah

Dalam proses pembelajaran TPS memerlukan adanya perbaikan yaitu guru dapat lebih memberikan pengarahan kepada kelompok dan individu yang masih mengalami kesulitan,melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan memotivasi siswa agar siswa antusias dalam pembelajaran sehingga suasana kelas menjadi lebih tertib , terkendali dan kondusif.

Kristiana Suhartati, S.Pd

Guru Matematika SMA Negeri 1 Baturetno

Kab. Wonogiri

iklan