Standar Nasional Pendidikan adalah suatu usaha untuk memaksimalkan kualitas pendidikan nasional dengan upaya membuat standarisasi dalam kualifikasi akademik kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Sebagai tenaga pendidik profesional seorang pendidik harus mampu mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
Pendidik berperan sebagai motivator, dinamisator, fasilitator, dan penangung jawab terhadap berbagai kegiatan di dalam maupun di luar kelas dalam bentuk pembelajaran. Selain itu, dalam prosesnya pendidik yang merancang, mengatur strategi, dan mengendalikannya sehingga arah, sasaran, serta tujuan pembelajaran akan tercapai.
Pembelajaran bersastra yang relevan untuk pengembangan karakter peserta didik adalah
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik tumbuh kesadaran untuk membaca dan
menulis karya sastra yang akhirnya mampu meningkatkan pemahaman dan pengertian
tentang manusia dan kemanusiaan, mengenal nilai-nilai, mendapatkan ide-ide baru,
meningkatkan pengetahuan sosial budaya, berkembangnya rasa dan karsa, serta terbinanya
watak dan kepribadian. Selain itu, pembelajaran sastra juga memiliki potensi yang besar untuk membawa siswa ke arah perubahan, termasuk perubahan karakter.
Menurut Herfanda (2008:131) sastra memiliki potensi yang besar untuk
membawa masyarakat ke arah perubahan, termasuk perubahan karakter, manfaat sastra bagi pembaca, adalah berkenaan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya agar pembaca lebih mampu menerjemahkan persoalan-persoalan dalam hidup melalui kebaikan jasmani dan kebaikan rohani.
Karya sastra dapat menyampaikan pesan-pesan moral baik secara implisit maupun eksplisit. Selain mengandung keindahan, karya sastra juga memiliki nilai manfaat bagi
pembaca. Segi kemanfaatan muncul karena penciptaan karya sastra berangkat dari kenyataan
sehingga lahirlah paradigma bahwa sastra yang baik menciptakan kembali rasa kehidupan,
baik bobotnya maupun susunannya; menciptakan kembali keseluruhan hidup yang dihayati:
kehidupan emosi, kehidupan budi, individu maupun sosial, serta dunia yang sarat objek
(Ismail dan Suryaman, 2006). Nilai-nilai kejujuran, kebaikan, persahabatan, persaudaraan, kekeluargaan, keikhlasan, ketulusan, kebersaman, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pendidikan karakter, bisa kita terapkan kepada peserta didik melalui sastra. Sebagai wujud untuk menyampaikan atau menginjeksikan pendidikan karakter dalam sastra kepada peserta didik ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh pendidik. Dengan dasar ini pendidik bisa menggunakan lagu-lagu dan musik (musikalisasi puisi) untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam benak peserta didik.
Musikalisasi puisi dapat memberi penajaman makna sehingga dapat membantu menumbuhkan karakter siswa secara nyata. Sastra khususnya puisi dalam banyak hal memberi peluang kepada siswa untuk mengalami posisi orang lain, yang menjadikannya berempati kepada nasib dan situasi manusia lain. Melalui musikalisasi puisi, siswa dapat lebih memahami bagaimana cara menulis, membaca, dan mengapresiasi puisi. Pembelajaran yang memungkinkan siswa tumbuh kesadaran untuk membaca dan menulis karya sastra yang akhirnya mampu meningkatkan pemahaman dan pengertian tentang manusia dan kemanusiaan, mengenal nilai-nilai, mendapatkan ide-ide baru, meningkatkan pengetahuan sosial budaya, berkembangnya rasa dan karsa, serta terbinanya watak dan kepribadian
SRI REJEKI, S.Pd
SMP ISS JATIPURNO