Mengantar Anak Meraih Prestasi

Kasinah, S. Pd., M.M. Kepala SMP Negeri 35 Purworejo
Kasinah, S. Pd., M.M. Kepala SMP Negeri 35 Purworejo

Seorang siswa dalam belajar harus punya motivasi yang kuat, untuk dapat mendapatkan motivasi yang kuat kita sebagai orang dewasa harus dapat memberikan bimbingan pada mereka diantaranya : memberikan siswa bacaan biografi orang-orang sukses; menceritakan pengalaman pribadi tentang keberhasilan kita dalam belajar; membimbing mereka untuk focus pada sesuatu yang sedang dipelajari; dan mengarahkan mereka untuk mencapai cita-cita dengan belajar yang sungguh-sungguh.

Pertama, anak merasakan bahwa ia dicintai orang tua dan lingkungannya. Artinya, orang tua benar-benar mengenali anaknya, sebab mana mungkin mencintai kalau tidak mengenalinya.

Kedua, anak merasa aman dan kerasan baik ketika dilingkungan rumah maupun di sekolah. Rasa aman dan kerasan tercipta antara lain kalau ada saling percaya mempercayai yaitu orang tua atau guru benar-benar percaya terhadap anaknya.

Baca juga:  Ketahanan Pangan dari Lahan Kritis dan Terdegradasi

Ketiga, terpenuhinya kebutuhan akan bimbingan.Orang tua dan guru perlu mengetahui bahwa setiap anak itu berbeda kemampuan, daya serap dan daya tahannya.

iklan

Keempat, kebutuhan anak diakui. Orang tua dan guru hendaklah selalu ingat bahwa dulu ia sendiri pernah juga menjadi anak kecil, dan dengan cara seperti itu anak akan dimengerti, didekati dan disuruh tanpa orang tua atau guru harus menggunakan kriteria tuanya, sementara yang dihadapi anak.

Kelima, kebutuhan atau tumbuhnya rasa tanggung jawab anak. Banyak orang tua dan guru memvonis, anak yang masih sekecil itu pasti belum mampu bertanggung jawab. Anggapan seperti itu sama sekali keliru. Anak usia sekolah perlu dibiasakan memiliki tanggung jawab atas dirinya, dan dilatih terus menerus agar ia mampu menunjukannya.

Baca juga:  Minimalisir Perilaku Negatif Siswa dengan Kolaborasi

Dalam konteks pembelajaran, hal-hal di atas menuntut guru mengisi seluruh proses pembelajarannya kearah pengembangan motivasi anak. Yang terpenting ialah anak senang dan bersemangat pergi ke sekolah, belajar di kelas atau ruangan lain, berhadapan sesama teman, guru ataupun kepala sekolah. Motivasi yang berkembang pasti mendorong anak semakin mampu belajar mandiri.

Proses belajar harus diubah menjadi sesuatu yang menyenangkan, sederhana, dan efektif. Lingkungan yang suportif akan membangkitkan harga diri siswa, sebaliknya kritik yang tajam akan “membunuh” proses belajar. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan, antara lain menciptakan ruang belajar yang kondusif untuk membangun sugesti. Misalnya memasang music latar di dalam ruang kelas, siswa bisa duduk secara nyaman, membuka lebar-lebar pertisipasi individu, serta menyediakan guru yang terlatih, bukan saja ia menguasai benar mata pelajarannya, tapi juga seni memberi sugesti.

Baca juga:  Supervisi Klinis Tingkatkan Kinerja Pendidik

Pemahaman mengenai dunia anak perlu dimiliki semua pihak, milai dari orang tua di rumah, guru di sekolah, kaum pendidik pada umumnya, pekerja social, elite politik, media massa, sampai kepada dunia usaha. Dengan pemahaman yang benar tentang dunia anak, diharapkan kita bisa melahirkan anak-anak generasi baru yang cerdas yang dapat menggapai bintang yang dicita-citakan.

Kasinah, S. Pd., M.M.

Kepala SMP Negeri 35 Purworejo

iklan