Antara Bumin dan Sudut Baca Kelas

TATAK SETYANINGTYAS,S.Pd Guru Kelas IV SD N 2 Malebo Kandangan Temanggung
TATAK SETYANINGTYAS,S.Pd Guru Kelas IV SD N 2 Malebo Kandangan Temanggung

Membaca adalah jendela dunia. Karena dengan membaca kita bisa mengetahui dan melihat segala sesuatu yang terjadi, tanpa harus melihat langsung. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 mengenai gerakan penumbuhan budi pekerti, mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Salah satu kegiatan dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku non pelajaran sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk menumbuhkan minat baca dan meningkatkan keterampilan membaca siswa.  Oleh sebab itu, pemerintah berusaha untuk memfasilitasi sekolah-sekolah dengan pemberian bantuan pembangunan perpustakaan yang dilengkapi buku-buku yang menunjang. Akan tetapi,sangat disayangkan pembangunan perpustakaan tidak diimbangi dengan minat baca siswa yang meningkat. Hal ini disebabkan karena terbatasnya waktu yang dimiliki siswa untuk mengunjungi perpustakaan.

Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pembiasaan untuk meningkatkan minat siswa dalam membaca. Pembiasaan ini bisa dilakukan di dalam kelas IV SD N 2 Malebo sehingga tidak menyita banyak waktu untuk mengunjungi perpusatakaan. Salah satunya dengan Sudut Baca Kelas  yang didesain sedemikan rupa sehingga memungkinkan siswa untuk membaca dengan nyaman di dalam kelas. Dalam hal ini Sudut Baca Kelas yang dibuat tidak hanya dilengkapi dengan buku-buku bacaan yang sengaja dipinjam dari perpustakaan saja. Akan tetapi dilengkapi dengan buku-buku yang memang sengaja dibuat oleh siswa.

Baca juga:  Monopoli Sebagai Media Pembelajaran

Sebagaimana panduan literasi sekolah di SD (Kemdikbud, 2016: 15) dalam kegiatan membaca dalam hati guru membebaskan siswa untuk memilih buku yang sesuai dengan minat dan kesenangannya, buku tersebut dapat dipinjam dari Sudut Baca Kelas, maupun dibawa siswa dari rumah. Bumin (Buku Mini) adalah salah satu media yang diaplikasikan dalam proses pembelajaran, yaitu pembelajaran literasi melalui kegiatan membaca 15 menit sebelum kegiatan lain dalam rangkaian gerakan literasi sekolah (GLS) di sekolah. Media ini sudah diaplikasikan dan mendapatkan penghargaan dalam ajang Inovasi Pembelajaran tingkat nasional oleh Asih Pujiarini,S.Pd. tahun 2017. Buku ukuran 21×15 cm dengan tebal maksimal 50 halaman ini dibuat dan dirancang khusus oleh guru bersama dengan siswa dengan cara mengutip artikel,bacaan maupun cerita yang diambil maupun dikutip dari buku dan majalah. Yang lebih menarik adalah buku ini dibuat tidak monoton seperti buku-buku pada umumnya. Bumin dibuat sesuai selera siswa. Sampul buku bisa mereka buat dengan menambahkan gambar yang mereka sukai. Bentuk buku pun mereka yang menentukan sendiri. Teks bacaan disajikan dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti anak, tanpa mengurangi fungsi dalam memperkuat cara berpikir, mengembangkan imaginasi, memberikan pengalaman mengalami, mengembangkan kemampuan berperilaku, dan menyajikan pengalaman yang menyeluruh. Selain untuk meningkatkan minat baca siswa hal ini juga mengajarkan siswa  akan tanggungjwab untuk menjaga dan merawat bumin yang sudah mereka buat.

Baca juga:  Tarik Animo Biologi Lintas Minat di SMA

Bumin ditempatkan di Sudut Baca Kelas, Strategi pembelajaran yang dilaksanakan merujuk pada pedoman GLS dari Kemdikbud (Kemdikbud, 2016: 6-27) khususnya pada langkah pembiasaan yang dilakukan melalui kegiatan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai strategi pembelajaran yang diterapkan adalah dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati. Dengan kegiatan ini siswa dapat meningkatkan minat baca mereka tanpa harus selalu mengunjungi perpustakaan.


TATAK SETYANINGTYAS,S.Pd

Guru Kelas IV SD N 2 Malebo Kandangan

Temanggung