Make A Match Membuat Matematika Lebih Mudah dan Menyenangkan

Muhamad Tamiyis Guru SD Negeri 1 Tlogopucang, Kandangan, Temanggung
Muhamad Tamiyis Guru SD Negeri 1 Tlogopucang, Kandangan, Temanggung

Pembelajaran matematika di sekolah dasar sering kali menjadi momok yang menakutkan bagi siswa. Hal ini juga terjadi pada pokok bahasan satuan waktu dan kecepatan dimana siswa kurang mampu memahami dan tertarik mempelajarinya. Faktor yang menyebabkan kurangnya kemampuan dan ketertarikan siswa adalah pengetahuan dasar  tentang satuan waktu dan kecepatan yang kurang, serta suasana kelas yang pasif dan tegang karena sebagian besar siswa menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit. Pada pembelajaran matematika di SDN 1 Tlogopucang kelas VI pada materi waktu dan kecepatan siswa juga mengalami kesulitan.  Terlihat dari kemampuan yang rendah dan nilai yang jauh dari kriteria ketuntasan mengajar karena dari jumlah 34 siswa, hanya 10 (29 %) siswa yang sudah mampu mencapai kriteria ketuntasan mengajar, sedangkan 24 siswa lainnya (71 %) belum mencapai kriteria ketuntasan mengajar.

Baca juga:  Serunya Belajar Teks LHO Gunakan Flip Chart

Untuk meningkatkan partisipasi dan keaktivan siswa dalam pembelajaran, penulis menerapkan model pembelajaran Make A Match. Yang mana teknik pembelajaran Make A Match ini menuntut keaktifan siswa yang lebih karena dalam model ini siswa dituntut untuk mencari pasangan dari kartu yang mereka terima. Model Make A Match adalah bentuk pengajaran dengan cara mencari pasangan kartu yang telah dimiliki dan pasangan bisa dalam bentuk orang perorangan apabila jumlah siswa banyak, kemudian berhadapan untuk saling menjelaskan makna kartu yang dimiliki (Lukman Nadjamudin, 1999 : 5).

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match ini pada intinya adalah siswa ditugaskan mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal, siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktunya diberi poin. Sebelum pelaksanaan pembelajaran guru dan siswa membuat aturan permainan sehingga pelaksanaan model tersebut dapat berlangsung dengan lancar dan tertib. Adapun tahapan cara pelaksanaan model pembelajaran Make A Match adalah sebagai berikut : (a. Guru menyampaikan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya adalah kartu jawaban misalnya soal kecepatan dan jawaban dari soal tersebut. (b. Siswa dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu kelompok soal, jawaban, dan penilai dan nanti dilakukan bergilir. (c. Setiap siswa mendapatkan kartu yang bertuliskan soal untuk kelompok soal dan kartu jawaban untuk kelompok jawaban. (d. Setiap siswa memikirkan jawaban dari kartu soal/ jawaban yang dipegangnya dan diberi kesempatan 2-3 menit untuk mengerjakan. (e. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartu yang dipegangnya. (f. Setiap siswa dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu akan diberi poin. (g. Kartu yang sudah mendapatkan pasangan yang cocok ditunjukkan ke siswa lain yang berperan sebagai kelompok penilai.(h. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapat hukuman yang telah disepakati bersama. Pemberian hukuman dilakukan sebatas hiburan bagi siswa misalnya menyanyi, bercerita lucu ataupun menari. Pelaksanaan Make A Match ini dilakukan berkelompok dan bergiliran

Baca juga:  Puzzle Milus Mudahkan belajar Bilangan Bulat

Dengan model pembelajaran Make A Match ini proses pembelajaran dapat  meningkatkan semangat, imajinasi, motivasi serta menyenangkan bagi siswa. Dan yang paling utama adalah meningkatkan prestasi belajar mereka seiring dengan peningkatan motivasi dan pemahaman siswa tentang materi satuan waktu dan kecepatan.


Muhamad Tamiyis

Guru SD Negeri 1 Tlogopucang, Kandangan, Temanggung