Pendidikan merupakan suatu proses untuk memfasilitasi anak untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 tujuan pendidikan nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab dan memiliki ketrampilan untuk bekal di masa depan. Salah satu model pembelajaran di abad 21 adalah model pembelajaran PBL. Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) merupakan model pembelajaran yang dirancang agar siswa mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah dalam model pembelajaran PBL meliputi :pertama mengorintasikan siswa untuk terlibat aktif terhadap masalah yang diamati, kedua mengoorganisasikan siswa untuk berkolaborasi memecahkan masalah yang dihadapi dengan anggotanya, ketiga membantu penyelidikan mandiri dan kelompok agar siswa mengumpulkan cukup untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapi, keempat mengembangkan dan menyajikan hasil karya kemudian menyusun laporan dengan kelompok, kelima analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah kemudian mempresentasikan (Abdur RA, 2017 : 27 ).
SMP Negeri 1 Ngadirojo merupakan salah satu sekolah di Wonogiri pada tahun 2018 merupakan Sekolah Adiwiyata Nasional dan kedepannya akan menuju Sekolah Adiwiyata Nasional Mandiri. Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang telah menerapkan sistem untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.. Untuk itu dalam mengimplementasikan penanaman karakter adiwiyata kepada siswa maka dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran Matematika menerapkan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran lingkungan hidup di lingkungan SMP Negeri 1 Ngadirojo Wonogiri.
Matematika merupakan pelajaran yang dianggap siswa “momok” karena siswa merasa susah memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, berakibat hasil belajar siswa tidak sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu pembelajaran Matematika materi Luas Segiempat dengan menggunakan PBL berbasis lingkungan sekolah dengan menggunakan kebun tanaman jahe. Tanaman jahe yang berada di belakang kelas IX D berukuran 14 m x 3 m. Tanaman jahe dipilih karena produk unggulan SMP Negeri 1 Ngadirojo adalah tanaman jahe. Pembelajaran yang berada di luar kelas membuat siswa lebih antusias dan menarik mengikuti pelajaran matematika karena siswa terlibat langsung dalam mengukur dan menentukan luas kebun jahe.
Dampak dari pembelajaran luas segiempat yang berbasis lingkungan sekolah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning hasil belajar siswa meningkat, memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata, mendapatkan pengetahuan yang baru, siswa lebih aktif menyampaikan ide/ gagasan, menumbuhkan solidaritas dan kerjasama antar teman, memaksimalkan kemampuan berpikir kritis untuk mendapatkan solusi dari masalah pada dunia nyata. .
Lusita Indriaswati, S. Pd
Guru Matematika SMP Negeri 1 Ngadirojo, Wonogiri