Bijak Manfaatkan Gawai Bagi Anak SD

: Notaries Lasahiduw,S.Pd Guru SD Negeri Kateguhan 02
: Notaries Lasahiduw,S.Pd Guru SD Negeri Kateguhan 02

Teknologi dan informasi yang berkembang dengan begitu pesat, mengharuskan kita untuk selektif dan bijak dalam memanfaatkannya. Cepatnya informasi tersebar dalam hitungan menit melalui gawai. Bahkan tidak hanya informasi yang bisa kita dapatkan, berbagai akses hiburan dan pelayaan  dapat kita gunakan sesuai dengan kebutuhan secara individu, kelompok, dan masyarakat. Banyak fasilitas ditawarkan melalui game, website, maupun media sosial.

Menurut Alberth Bandura (1980) manusia yang belajar akan sesuatu dengan cara meniru perilaku dari orang lain yang artinya jika seseorang akan belajar dengan cara mengamati orang lain. Alberth Bandura kemudian menyempurnakan macam-macam metode pembelajaran sosial dengan cara menambahkan aspek perilaku dan kognitif. Behavior Learning  atau belajar perilaku mengartikan jika faktor psikologi juga memiliki andil dalam mempengaruhi seseorang berperilaku.

Baca juga:  Model PjBL Tingkatkan Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Biologi

Berdasarkan hal tersebut ada bagian yang perlu kita waspadai sejak dini untuk menggunakan atau memanfaatkan gawai bagi anak SD. Perlu diingat tidak semua konten yang bisa diakses sesuai dengan usia anak SD, banyak konten yang mengandung unsur negatif yang bisa diakses secara mudah dan dapat memberikan dampak negatif pada anak SD. Dampak berkelanjutannya dapat mempengaruhi perkembangan mental anak dilihat dari menurunnya minat belajar serta berdampak pada hasil belajar  anak di sekolah.

Berbagai kejadian dan peristiwa yang terjadi di lingkungan masyarakat banyak yang dapat dijadikan cermin dari dampak pengaruh negatif penggunaan  media sosial. Sebagai contoh adalah terjadinya persekusi, bullying, kriminal, narkoba, penculikan, bahkan sampai tindakan pembunuhan.

iklan

Untuk mengurai akar permasalahan yang muncul di lingkungan masyarakat peran guru sebagai pengajar disekolah sangat dibutuhkan. Tentunya harus diiringi dengan dukungan dari satuan pendidikan dan kerjasama secara sinergis dan intensif dengan orang tua siswa. Solusi  yang dapat kita berikan pada siswa antara lain : 1) menanamkan nilai Ketuhanan, mengikutsertakan dalam kegiatan  religi sesuai keyakinan masing-masing secara rutin, terorganisir, menyenangkan bagi anak SD, dan diharapkan berperan pada kontrol diri untuk memilih mana yang baik dan tidak sesuai ajaran agamanya, 2) mengikutsertakan anak dalam kegiatan sosial di rumah, sekolah dan lingkungan dari hal sederhana dengan bimbingan guru dan dengan pengawasan orang tua untuk menumbuhkan sikap empati, peduli, dan memahami pengertian makhluk sosial, 3) menjunjung tinggi nilai persatuan dan mengupayakan untuk dapat melakukan aktivitas seperti halnya bermain ataupun berolahraga bersama keluarga, sahabat, atau saudara, serta dapat berbagi cerita atau menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah mufakat yang harus menjunjung tinggi sikap adil dan bijaksana dalam memberikan  keputusan.

Baca juga:  Aksi kearifan lokal Jogo Tonggo , Tangani Masalah Pandemi covid19

Melalui wawasan dan pengetahuan tersebut anak dapat menghargai waktu, bersikap lebih selektif dalam penggunaan gawai, lebih senang berinteraksi,  bermain dan berolahraga dengan teman-temannya, sehingga anak akan merasa nyaman, dapat memupuk nilai sportivitas, dan mengurangi rasa ketergantungan terhadap gawai. Peran orang tua dan guru perlu ditekankan lagi untuk dijalankan sesuai proporsinya, yakni  mengarahkan serta membimbing anak untuk bijak memanfaatkan gawai untuk hal – hal yang bersifat positif, sebagai sumber belajar dalam menggunakan teknologi.

 Notaries Lasahiduw,S.Pd

Guru SD Negeri Kateguhan 02

iklan