Pengajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia , bertujuan agar para siswa terampil berbahasa . Guru yang terlibat didalamnya bertujuan supaya siswa terampil menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Hal ini menunjukkan pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Ketrampilan berbahasa yang lengkap mencakup empat ketrampilan, yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Setiap siswa memiliki ketrampilan berbahasa yang berbeda. Barangkali ada siswa yang menguasai semua ketrampilan itu dengan sama baiknya, akan tetapi ada juga siswa yang memiliki ketrampilan berbicara akan tetapi kurang terampil dalam menggunakan ketrampilan menulis.
Dalam kegiatan menulis seseorang dapat menuangkan ide pendapat, perasaan bahkan pengalamannya. Menumbuhkan kemauan anak untuk menulis menjadi peran penting sebagai seorang guru bahasa. Seorang guru harus memiliki trik khusus agar anak didiknya bisa menulis dengan metode yang menyenangkan. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi akan memberikan suatu stimulus kepada siswa untuk belajar. Salah satu metode yang populer saat ini adalah menggunakan metode peta konsep atau peta pikiran (mind mapping).
Mind mapping diperkenalkan oleh Buzan awal 1970-an. Metode ini memiliki cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru. Metode ini memanfaatkan imajinasi dari si pembuat. Mind mapping membantu siswa untuk menyusun informasi dan membantu siswa dalam mengatasi hambatan menulis.
Dalam penggunaan mind mapping siswa VII A SMP Negeri 2 Nguntoronadi Tahun pelajaran 2018/2019 dapat berkreasi dimulai dari sebuah kertas kosong yang kemudian dimulai dengan menggunakan gambar-gambar atau foto. Gambar atau foto itu akan mempunyai seribu kata yang membantu untuk mengembangkan imajinasi yang akan mereka ungkapkan. Gambar atau foto akan terlihat lebih menarik sehingga otak akan tetap terfokus dan lebih berkonsentrasi. Langkah berikutnya adalah penggunaan warna-warna yang menarik. Siswa dapat lebih semangat mengapresiasikan kesukaan mereka. Warna membuat mind mapping lebih hidup, menambah kreatif dan lebih menyenangkan. Selanjutnya menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan menghubungkan cabang-cabang tingkat dua dan seterusnya. Apabila cabang-cabang itu dihubungkan akan lebih mudah dimengerti dan diingat. Usahakan dengan membuat garis hubung yang melengkung bukan garis lurus. Karena garis lurus akan membosankan. Cabang-cabang pohon akan lebih menarik bagi mata. Untuk setiap garis menggunakan kata kunci tunggal sehingga dapat memberi lebih banyak makna yang lebih fleksibel kepada mind mapping.
Dengan demikian metode mind mapping dapat meningkatkan kreativitas dan aktivitas individu maupun kelompok. Memudahkan otak memahami dan menyerap informasi dengan cepat. Apabila siswa terbiasa menggunakan mind map dalam mencatat informasi pembelajaran yang diterimanya, maka hal ini akan menjadikan mereka lebih aktif dan kreatif. Penggunaan simbol, gambar, kata kunci tertentu untuk dilukis atau ditulis pada mind map akan merangsang pola pikir kreatif mereka. Catatan yang dibuat dengan mind mapping akan lebih menarik dan dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain, apalagi oleh si pembuatnya sendiri. Mind mapping akan meningkatkan daya ingat siswa terhadap informasi yang terkandung di dalamnya. Hal ini akan membuat kegiatan pembelajaran lebih efektif. Mencatat dengan metode mind mapping lebih menyenangkan bagi siswa. Sejelek apapun kemampuan menggambarnya, siswa akan tertarik untuk mengembangkan sesuai ide pikiran mereka masing-masing. Kegiatan menyenangkan selanjutnya akan memberikan suasana positif dalam pembelajaran dikelas.
Sri Wahyuning Pujihastuti S.Pd
Guru SMP Negeri 2 Nguntoronadi