Bahasa Inggris merupakan bahasa asing pertama di Indonesia. Pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia berpijak pada Kepmendikbud No.096/1967 tanggal 12 Desember 1967 (Nurkamto, 2007: 1). Seiring dengan dengan perkembangan jaman, bahasa Inggris tidak hanya dijadikan mata pelajaran wajib pada jenjang Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas sampai Perguruan Tinggi saja. Akan tetapi bahasa Inggris sudah dijadikan sebagai muatan lokal pada jenjang Sekolah Dasar dan bahkan sudah dikenalkan penggunaannya pada jenjang Pra Sekolah.
Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh sebab itu, mengajar bahasa berarti membantu dan membimbing siswa agar mereka belajar menggunakan bahasa untuk tujuan komunikatif (Brown, dalam Nurkamto, 2007: 5). Tujuan komunikatif pembelajaran bahasa Inggris adalah siswa dapat menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi baik secara reseptif (listening dan reading) maupun produktif (speaking dan writing), baik secara lisan (listening dan speaking) maupun tulis (reading dan writing).
Berdasarkan prinsip diatas dapat dipahami bahwa salah satu tujuan pembelajaran bahasa Inggris di dalam kelas adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Inggris secara tertulis. Tetapi kenyataan didalam kelas menunjukkan bahwa kemampuan menulis, khususnya kemampuan dalam menulis teks Deskripsi siswa kelas VII SMP masih sangat lemah. Kelemahan ini terjadi karena minimnya penguasaan kosa kata sehingga siswa mengalami kesulitan untuk menuangkan gagasan mereka dalam bentuk kalimat. Selain itu siswa kurang termotivasi dan tertarik untuk menggunakan bahasa Inggris secara tertulis khususnya dalam menulis teks Deskripsi karena pengaruh media yang digunakan oleh guru kurang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di SMP khususnya siswa kelas VII .
Berdasarkan fakta diatas apabila guru tidak segera mengambil tindakan yang tepat, dikhawatirkan akan muncul masalah pembelajaran dan pengajaran yang semakin serius antara lain pertama Siswa semakin sulit untuk dilatih menggunakan bahasa Inggris secara tertulis khususnya dalam menulis teks Deskripsi kedua Siswa menjadi takut, malas dan jenuh dengan suasana kelas karena mereka merasa semakin terbebani ketiga Siswa semakin kesulitan mengembangkan kemampuan menulis mereka khususnya dalam menulis teks Deskripsi keempat guru akan terjebak pada situasi kelas yang monoton dan tidak hidup sama sekali kelima guru akan kesulitan mengetahui perkembangan anak dalam menulis teks Deskripsi.
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan realitas tersebut, guru sebagai seorang pendidik yang dituntut untuk professional, memiliki kompetensi paedagogik, kepribadian dan sosial harus bisa menunjukkan kemampuannya dalam mengembangkan pembelajaran di sekolah.
Untuk mengatasi permasalahan diatas guru memanfaatkan “Media SOP” (series of picture) sebagai tindakan pemecahan yang diterapkan dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis teks Deskripsi. pada mata pelajaran bahasa Inggris di kelas VII SMP .
“Media SOP” adalah media pembelajaran dengan memanfaatkan Picture (gambar) yang ditampilkan secara berurutan (in series). Sehingga dengan “Media SOP” ini akan membuat siswa tertarik dan termotivasi untuk mengembangkan kemampuannya dalam menulis teks Deskripsi.. Dengan “Media SOP” siswa akan mudah memetakan kosakata yang akan digunakan dan siswa mendapatkan konsep yang sudah jelas sehingga akan lebih mudah menuangkannya dalam bentuk tulisan teks Deskripsi.
Maryanto,S.Pd
Guru SMP N 1 Tirtomoyo