Matematika Menyenangkan dengan ‘’TPS’’

Dewi Handayani, S.Pd Guru Matematika SMP Negeri 37 Semarang.
Dewi Handayani, S.Pd Guru Matematika SMP Negeri 37 Semarang.

Menjelang Pemilu 2019 , banyak disiapkan Tempat untuk Pemungutan Suara. Suara rakyat Indonesia akan terakumulasi dengan baik disana untuk memilih pemimpin pemimpin bangsa yang akan menyampaikan aspirasi rakyatnya.

Namun TPS dalam pembahasan kali ini  bukanlah Tempat Pemungutan Suara , tapi   Think Pair  and Share. Salah satu model pembelajaran  kooperatif   yang  sering digunakan pada pembelajaran di kelas. Mengapa TPS dipilih dalam pembelajaran di sekolah utamanya dalam pembelajaran matematika ?

TPS dipilih untuk pengajaran matematika di SMP 37 Semarang, karena sifat TPS yang mengedepankan munculnya ide ide kreatif dari siswa untuk menyelesaikan suatu masalah. TPS memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk berfikir, mengemukakan pendapatnya dan saling membantu satu sama lain. Seorang siswa dalam hal ini juga dapat belajar dari teman yang lain dan bisa juga menyampaikan pendapatnya sebelum disampaikan di depan kelas. Meskipun hanya dalam kelompok kecil, kesempatan berkomunikasi dalam kelompok mampu memupuk rasa percaya diri siswa. Siswa yang belum mampu memecahkan masalah  menjadi bisa dan siswa yang telah bisa mampu berbagi dan bertambah rasa percaya  dirinya.

Baca juga:  Reading Guide dengan TTS “ Atasi Kebosanan dalam Belajar Geografi

Matematika sering dianggap sulit oleh sebagian besar siswa.  Disebabkan jenis karakteristik matematika yang abstrak. Kemampuan seorang anak untuk mengerti suatu pokok bahasan di bidang studi Matematika tidaklah sama. Bahkan tak jarang siswa merasa tidak punya kemampuan belajar matematika. Terutama materi geometri. Banyak anak yang mempunyai perbedaan dalam memandang masalah geometri . Bahkan beberapa anak mempunyai kelemahan dalam memandang ruang geometri. Dengan berdiskusi diharapkan terjadi transfer pengetahuan dari partner belajarnya . Tidak jarang  dengan diskusi dalam kelompok kecil siswa lebih mau untuk belajar baik menyampaikan pendapat atau bertanya  pada teman. Belajar dengan pendekatan cooperative  bisa dipiih dalam kelompok siswa yang homogen.

iklan

Think Pair and Share dipilih sebagai salah satu  model pembelajaran yang tepat dalam matematika.  Kelebihan digunakannya model pembelajaran Think –Pair – Share, pertama memberikan pada siswa kesempatan untuk berfikir, menjawab pertanyaan dan kemudian membagikan pada siswa yang lain di kelasnya, sehingga sering muncul ide ide kreatif yang berasal dari siswa untuk penyelesaian suatu masalah , kedua meningkatkan partisipasi anggota kelompok  karena satu kelompok hanya terdiri dari 2 siswa, diharapkan dua siswa ini akan benar – benar mau berdiskusi,  ketiga siswa secara langsung  dapat memecahkan masalah dan dapat memahami materi sederhana serta mampu mempresentasikan di depan kelas, keempat siswa mampu mengumpulkan banyak informasi dari teman yang sebagai contoh  soal yang dibahas kelompok lain yang kemudian dishare di depan kelas akan mampu menambah perbendaharaan contoh soal dan pembahasan untuk materi hari itu. Dengan pembagian kelompok yang tidak rumit menjadikan TPS mudah diterapkan di tingkat satuan pendidikan dasar sekalipun.

Baca juga:  Belajar Matematika Inovatif, Berkualitas dengan PjBL

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan . Kekurangan digunakannya  model pembelajaran Think Pair and Share , antara lain : pertama tidak dapat dilakukan di kelas yang jumlah siswanya ganjil, yang kedua susah dilakukan jika siswa di dalam kelas yang hampir semua berkemampuannya dibawah rata – rata , dan ketiga tidak bisa dilakukan untuk materi yang lebih kompleks.

Masing masing model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun jenis model pembelajaran yang bersifat kooperatif  sangatlah dianjurkan  di tingkat pendidikan dasar. Penerapan pembelajaran cooperative di tingkat pendidikan dasar diharapkan  mampu mendongkrak kemampuan siswa  untuk mengemukakan pendapat, menerima masukan atau menerima pendapat orang lain, dan peduli kepada sesama .

Baca juga:  MLM TUNGSIS Tingkatkan Keterampilan Membaca Resistor

Majulah pendidikan di Indonesia dengan model pembelajaran kooperatif. Dengan pembelajaran cooperative akan tercipta generasi yang mampu mengolah informasi, dan mengemukakan ide kreatif, ide sederhana untuk menyelesaikan masalah sederhana sehingga pembelajaran yang dianggap sulit jadi menyenangkan.

Dewi Handayani, S.Pd

Guru Matematika SMP Negeri 37 Semarang.

iklan